Home Pendidikan Penerapan Metode Contextual Teaching Learning (CTL) Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Murid Kelas IV Dalam Menulis Karangan di SDI Pamakayo

Penerapan Metode Contextual Teaching Learning (CTL) Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Murid Kelas IV Dalam Menulis Karangan di SDI Pamakayo

by Igo Kleden
0 comment

OLEH
ELIAS ILEATAN KOLIN S.Pd.SD
NIP. 196806231993121002

Latar Belakang

Sekolah adalah tempat dan bingkai pengabdian. Guru dan murid merupakan dua komponen utama dalam lingkungan pendidikan atau lingkungan sekolah. Guru harus memahami dan mengerti bagaimana ilmu mengajar (metodik) dalam proses pembelajaran di kelas ,(Dr.A.J.F.Lamba,2011).

Zaman sekarang Guru dituntut untuk memberikan kemudahan dengan elaborasi yang mudah dipahami dan menyenangkan. Salah satu komponen yang memudahkan siswa adalah pembelajaran media (setiawan , 2008. Hal. 5.1). Keberhasilan siswa mencapai kompetensi yang diharapkan tergantung pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas oleh guru sebagai mediator dan fasilitator.  Oleh karena itu proses pendidikan dituntut harus memiliki kompetensi yang memadai agar mampu mendidik peserta didik dengan baik dan benar.

Guru yang professional seharusnya mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien sehingga siswa yang dibimbingnya mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Pada kenyataannya  dalam pembelajaran di kelas sering muncul masalah mengenai prestasi belajar, disiplin belajar dan interaksi pembelajaran yang mengakibatkan nilai siswa tidak mencapai KKM.

Berdasarkan observasi/pengamatan rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan karena guru sering mengajar dengan metode ceramah yang monoton sehingga membosankan murid. Murid kurang diberi kesempatan untuk berkreativitas dalam mengolah materi pelajaran dengan media kongkrit atau nyata dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, rendahnya prestasi belajar murid kelas IV SDI Pamakayo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Menulis Karangan dapat dikatakan terjadi karena guru belum dapat memilih metode dan media pembelajaran (data pelajaran Bahasa Indonesia pra siklus menulis karangan mencapai 21%).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDI Pamakayo dengan mengambil judul penelitian ‘’Penerapan Metode Contextual Teaching Learning (CTL) Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Murid Kelas IV Dalam Menulis Karangan di SDI Pamakayo.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah ‘’ Bagaimana meningkatkan prestasi belajar murid kelas IV SDI Pamakayo tentang menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode contextual Teaching Learning (CTL) ?’’.

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar murid dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang  menulis karangan dengan menggunakan metode CTL di kelas IV SDI Pamakayo. Menganalisis dampak penerapan metode CTL dalam meningkatkan prestasi belajar murid kelas IV SDI Pamakayo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) tentang menulis karangan pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode CTL di SDI Pamakayo.

Adapun manfaat penelitian inia adalah ; (1) Bagi Murid; Pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Minat belajar siswa lebih baik sehingga dapat memperoleh nilai yang tinggi   (mencapai KKM). (2) Bagi Guru; Menambah pengetahuan dalam melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien. Sebagai bahan masukan dalam memberikan metode pembelajaran untuk meningkatkan  inat dan prestasi belajar siswa. Meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan kreatifitas pemilihan metode pembelajaran.(3) Bagi Sekolah; Meningkatkan kemampuan professional guru.dan meningkatkan mutu pendidikann

Penelitian perbaikan pembelajaran ini, peneliti mengambil subyek murid kelas IV SDI Pamakayo yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Tempat penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDI Pamakayo, Desa Lewonama Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga:   Pelatihan Daring Bahasa Inggris bagi Pelaku Pariwisata Kembali Digelar

Waktu penelitian dijalankan  selama tiga bulan berlangsung pada semester II Tahun ajaran 2018/2019 dengan focus penelitian pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis Karangan. Alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV yaitu 2 x 35 menit. Prosedur  dari rancangan pembelajaran ini terlaksana hingga 3 siklus yang   dapat dilihat pada gambar berikut ;

Gambar  1. Desain Prosedur Proses Pembelajaran

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu penulis merencanakan jenis tindakan yang digunakan. Setelah merencanakan dengan baik barulah penulis melaksanakan pembelajaran. Ketika prose perbaikan pembelajaran berlangsung, proses pengamatanpun berjalan. Setelah pengamatan penulis melakukan refleksi atas tindakan yang sudah dilakukan. Berdasarkan refleksi penulis melakukan perbaikan sebanyak 3 kali yang dikemas dalam siklus.

   Pelaksanaan siklus

a) Perencanaan

     Susunan kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah :

  • Menyusun jadawal mengajar
  • Menyusun RPP perbaikan pembelajaran
  • Memilih metode CTL dalam perbaikan pembelajaran
  • Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan murid

b) Pelaksanaan

       Pelaksaan di lakukan selama 2 x 35 menit pada tanggal 12 Februari 2020 dengan materi menulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar. Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut.

  • Apersepsi
  • Menyampaikan indicator dan tujuan pembelajaran
  • Guru menyampaikan KKM yang akan di capai
  • Guru menjelaskan materi tentang menulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar
  • Guru meminta murid mengerjakan tugas (LKM) yang diberikan
  • Hasil tugas dikumpulkan untuk diperiksa
  • Menganalisis hasil test merangkai nilai
  • c) Pengamatan 

                         Penulis melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dari apersepsi hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar evaluasi. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengukur kemampuan murid terhadap materi yang diberikan.

d) Refleksi

                          Hasil dari observasi /pengamatan diatas dikumpulkan dan dianalisis. Hasil observasi di jadikan bahan untuk penulis melakukan refleksi untuk untuk mengetahui kelemahan,  hambatan atau kendala yang terjadi selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh dijadikan acuan untuk dievaluasikan. Hasilnya digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus II.

 

Pelaksanaan siklus II

a) Perencanaan

         Berdasarkan refleksi pada siklus I maka penulis merencanakan perbaikan atas tindakan yang sudah dilaksanakan. Berikut susunan kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II :

  • Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan materi penulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar.
  • Menerapkan metode CTL dalam perbaikan pembelajaran
  • Menggunakan media media lingkungan untuk mengerjakan tugas
  • Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas murid dan guru beserta indikatornya
  • b) Pelaksanaan atau tindakan

Pelaksanaan atau tindakan dilaksanakan selama 2 x 35 menit pada  tanggal 06 maret 2020. Siklus II ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai brikut:

  • Aperspsi
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru menyampaikan target pencapaian setelah pembelajaran
  • Guru menjelaskan materi tentang mnulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar
  • Guru menugaskan pada murid untuk menuliskan karangan dengan menggunakan ejaan yang benar sesuai dengan tema/topic yang di pilih sendiri
  • Hasil pekerjaan dikumpulkan kepada guru untuk dikaji sebagai rangkuman dan kesimpulan pembelajaran
  • Murid mengerjakan soal-soal evaluasi
  • Menganalisis hasil test
  • c)   Pengamatan

                     Pengamatan selama proses pembelajaran bertujuan untuk mengamati dan mengetahui daya serap murid terhadap materi pelajaran yang di jelaskan. Pelaksanaan pengamatan mulai dari apersepsi hingga akhir pembelajaran dengan lembaran evaluasi.

Baca Juga:   98  Kepala Sekolah SMA/SMK dan ALB Negeri Propinsi Sumatera Barat Dilantik

d) Refleksi

Hasil pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi pada siklus II ini menunjukan bahwa masih ada murid yang belum tuntas yaitu35%sehingga penulis perlu melanjutkan perbaikan pembelajaran ke tahap berikutnya yaitu siklus III.

Pelaksanaan siklus III

a) Perencanaan         

            Setelah melakukan refleksi pada siklus II, penulis merencanakan perbaikan atas tindakan yang telah dilaksanakan karena masih ada murid yang belum tuntas atau mencapai KKM. Maka dari itu penulis merencanakan perbaikan pada siklus ke III dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:

  • Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan materi menulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar sesuai topic dan tema
  • Menggunakan metode CTL dengan media lingkungan dalam perbaikan pembelajaran
  • Membuat dan merancang lembar observasi aktifitas guru dan murid beserta indikatornya.
  • b) Pelaksanaan/Tindakan

Pelaksanaan atau tindakan dilaksanakan selama 2 x 35 menit pada 13 maret 2020 berikut langkah-langkah yang dugunakan:

  • Apersepsi
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Menyampaikan target pencapaian setelah selesai pelajaran
  • Guru menjelaskan materi menulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar
  • Guru memberikan tugas kepada murid untuk menulis karangan sesuai tema yang ditentukan
  • Hasil tugas dikumpulkan untuk dikaji sebagai kesimpulan akhir
  • Murid mengerjakan soal evaluasi
  • Guru mengumpulkan hasil evaluasi
  • Menganalisis hasil test
  • c)  Pengamatan

Pengamatan saat proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati   daya serap murid terhadap materi yang dijelaskan serta perilaku murid saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan saat apersepsi hingga akhir pembelajaran dengan lembar evaluasi.

d) Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis semua data dan informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan untuk mengetahui berhasil tindakan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus ini dengan pencapaian KKM yang di harapkan. Berdasarkan hasil dari observasi yang dikumpulkan dan dianalisis, ternyata pada siklus III murid kelas IV SDI Pamakayo semua sudah tuntas dengan nilai 70 keatas. Hal ini menunjukan bahwa semua murid telah menguasai materi dengan baik terutama pada materi menulis karangan dengan menggunakan ejaan yang benar.

      Teknik analisis data digunakan secara kuantitatif, dilakukan dengan 3 tahapan  yaitu :

  1. Pengumpulan data

Pengumpilan data merupakan suatu proses pemilihan,pemusatan perbaikan pada penyerderhanaan data. Pada tahap ini pengamatan terhadap proses pembelajaran tentang menulis karangan digunakan teknik observasi dan teknik refleksi diri.

  1. Penyajian data    

 Data yang di peroleh melalui pengamatan dan tes hasil belajar berbentuk angka-angka setiap putaran siklus.

  1. Kesimpulan

Perolehan data yang telah dianalisis kemudian dibuat suatu kesimpulan.

 

NA  = Skor perolehan x 100

           Jumlah murid

Hasil Penelitian

Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan karena peneliti melihat hasil belajar dan prestasi belajar murid yang diperoleh pada pembelajaran pra siklus masih belum tuntas atau dibawah KKM yang mencapai rata-rata 35 %. Sedangkan standar criteria yang diharapkan 82% dari jumlah murid. Dengan melihat hasil belajar yang demikian maka penulis termotivasi untuk melaksanakan perbaikan pembelajran sebanyak 3 siklus. Hasilnya dapat dilihat pada table berikut :

  1. Siklus 1
Baca Juga:   Meningkatkan  KOMPETENSI GURU Dalam Menyusun  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Melalui BIMBINGAN BERKELANJUTAN di SD KATOLIK LEWORITA – KECAMATAN TITEHENA - KABUPATEN FLORES TIMUR

Dari tabel nilai evaluasi siklus I menunjukan bahwa kegiatan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang Menulis karangan dari 10 murid yang mengikuti, hanya 3 orang yang mencapai nilai KKM, dengan rentangan perolehan nilai antar 70-85 dengan presentasenya 30 % sedangkan 7 orang belum mencapai KKM. Berdasarkaan hasil observasi peneliti bahwa metode yang digunakan pada proses pembelajaran ini belum tepat, sehingga peneliti melanjutkan proses perbaikan pada siklus II dengan memilih metode Contextual Teaching Learning.

  1. Siklus II

Dari daftar table di simpulkan bahwa nilai evaluasi siklus II menunjukan bahwa kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Menulis Karangan dari 10 orang murid yang mengikuti kegiatan evaluasi hanya 6 orang yang mencapai nilai KKM dan 4 orang murid belum mencapai nilai KKM. Dengan demikian peneliti melanjutkan perbaikan pada siklus III.

  1. Siklus III

Dari tabel nilai evaluasi siklus III menunjukan bahwa kegiatan  perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan dari 10 murid yang mengikuti, semuanya telah mencapai KKM.

Pembahasan

  1. Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Proses perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dan perolehan nilai evaluasi murid pada pra suklus. Pada perbaikan pembelajaran siklus I rata-rata hasil evaluasi murid meningkat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada distribusi frekuensi hasil belajar murid pada table berikut :

Siklus I

Berdasarkan table di atas dapat di simpulkan bahwa murid yang tuntas atau mencapai KKM 3 orang sedangkan 7 orang belum mencapai KKM. Agar lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

  1. Perbaikan pembelajaran siklus II     

Dari table dia atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II menunjukan adanya perubahan dan peningkatan. Perolehan nilai tertinggi 90 dan terendah 60 jika di bandingkan dengan hasil belajar siklus  I maka hasil belajar siklus II ada peningkatan namun guru perluh melakukan perbaikan pembelajaran siklus III agar semua murid dapat mencapai KKM atau ketuntasan nilai.

 

  1. Perbaikan Pembelajaran Siklus III

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar murid kelas IV SDI Pamakayo mengalami peningkatan karena dari 10 orang murid yang mengikuti kegiatan evaluasi mencapai KKM.

Data perolehan prestasi belajar murid pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus III ini di sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode contextual Teaching Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Menulis Karangan.

Simpulan

      Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Contextual Teaching Learnig dengan media lingkungan dapat meningkatkan prestasi belajar murid kelas IV SDI Pamakayo pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Menulis Karangan, ditunjukan adanya peningkatan prestasi belajar murid setiap siklus, yaitu : Siklus I 30% siklus II 60% dan Siklus III 100%.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas peneliti menyarankan : Guru harus mampu memilih metode yang tepaat dalam pembelajaran. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Guru harus memotivasi murid pada awal kegiatan pembelajaran sehingga murid dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan bersemangat. Guru dalam mengajar hendaknya melibat murid secara aktif. Memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya hal-hal yang belum diketahuinya.***

Berita Terkait