Home Destinasi Dorong Digitalisasi, Wisata Mandala Suci Wenara Wana Ubud Kini Berbasis QRIS

Dorong Digitalisasi, Wisata Mandala Suci Wenara Wana Ubud Kini Berbasis QRIS

by Igo Kleden

PARADISO.CO.ID|UBUD – Gubernur Bali Wayan Koster, Sabtu (25/7/2020) meresmikan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Wisata Mandala Suci Wenara Wana Ubud Berbasis QRIS, di Obyek Wisata Monkey Forest Ubud.

Hadir mendampingi Gubernur Koster adalah Wakil Gubernur Bali Cok Ace, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Kepala Perwakilan BI Trisno Nugroho, Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa dan segenap unsur terkait.

Gubernur Bali Wayan Koster memberi apresiasi atas penerapan dua Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 80 Tahun 2018 tentang Penggunaan Bahasa Aksara dan Sastra Bali dan Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. “Seperti yang kita lihat tidak ada penggunaan plastik termasuk sedotan yang kita temui di areal Monkey Forest. Malah sebaliknya obyek wisata yang menjadi favorit nomor lima di Bali yang dikunjungi wisatawan sebelum wabah Covid-19, memiliki tempat pengolahan sampah khusus. Hal ini semoga bisa ditiru oleh tempat-tempat wisata lainnya di Bali, sehingga mampu menjadi daya tarik kembali setelah masa pandemi nanti,” ungkap Gubernur Koster.

Monkey Forest adalah salah satu obyek wisata yang menerima sertifikasi kelayakan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru setelah sebelumnya diberikan kepada Pantai Pandawa, Badung dan Desa Wisata Blimbingsari, Jembrana.

Sesuai dengan protokol kesehatan bahwa tujuan wisata Bali yang sudah sesuai adalah mereka yang sudah menyiapkan protokol kesehatan dengan baik. Wakil Gubernur Bali dan tim yang dipercayai sebagai tim pemulihan ekonomi pasca Covid-19 terus melakukan upaya pembenahan destinasi wisata dengan keprotokol kesehatan yang standar agar saat start mulai sektor pariwisata mulai dibuka nantinya berarti Bali sudah siap.

Baca Juga:   50 Tahun Torehan ITDC, Jadi Pelopor, Pengembang dan Pengelola Kawasan Pariwisata Terintegrasi. Sukses ITDC!

Pemerintah tidak hanya memperhitungkan payung hukum, namun pemerintah juga terus melakukan tindakan nyata pembenahan dan kesiapan fasilitas kesehatan serta kapasitas kesehatan, baik di rumah sakit-rumah sakit dan juga laboratorium, serta juga beberapa tempat wisata baik itu hotel dan juga restoran.

Untuk memulai di pasar domestik tidak mengalami masalah karena pusat juga paham Bali sangat terpuruk akibat wabah pandemi ini. Pusat sudah melakukan revisi terhadap PERMEN 11 Tahun 2020.

Gubernur Koster menegaskan untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan tatanan kehidupan Bali era baru setiap tempat wisata wajib memberlakukan transaksi pembayaran non tunai QRIS, sebagai salah satu syarat protokol kesehatan Covid-19 agar tidak mengalami sentuhan dengan dana cash sebagai upaya penyebaran virus melalui benda benda seperti uang tunai. Sistem pembayaran non tunai QRIS diberlakukan untuk penjualan tiket dan juga outlet lainnya.

Untuk Kabupaten Gianyar, selain Kawasan Mandala Suci Wenara Wana (Monkey Forest) juga terdapat 11 obyek wisata lainnya yang sudah siap dengan protokol kesehatannya dan sertifikasi kelayakan tatanan kehidupan Bali era baru, yakni Museum Puri Lukisan, The royal Pita Maha, Alas Harum Bali, The Kayon Jungle Resort, Adi Jaya Cottages, Bebek Tepi Sawah, The Alena Resort, Purana Boutique Resort, Luwak Ubud villas, Janata Resort and spa dan Sankara Resort. ***

Editor – Igo Kleden

Baca Juga:   Family Eats & Fun : Ajak  Keluarga Anda Nginap di Four Points by Sheraton Bali Ungasan

Berita Terkait

Leave a Comment