Kabupaten Semarang (Paradiso) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya menggenjot kunjungan wisatawan melalui event berkualitas pasca meredanya badai Covid-19. Dengan dibukanya border diharapkan wisatawan mancanegara kembali mengalir ke Indonesia.

I Gusti Ayu Dewi Hendriyani
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan termasuk menggelar event-event berkualitas yang mampu menarik wisatawan mancanegara.
“Tapi tentu, event yang dilaksanakan tetap memerhatikan protokol kesehatan karena saat ini masih masa pandemi Covid-19,” jelasnya dalam diskusi Kesiapan Sektor Parekraf Dalam Negeri Hadapi Pembukaan Border Wisatawan Mancanegara di Kampoeng Kopi Banaran, Rabu (30/03/2022).
Dalam diskusi yang digelar Forwarparekraf (Forum Wartawan Pariwisata Ekonomi Kreatif) itu Dewi mengungkapkan, pelaksanaan MotoGP Mandalika, misalnya, menjadi salah satu momentum kebangkitan ekonomi sektor pariwisata dan bidang kreatif. Pemberitaan positif di dunia pariwisata juga berkontribusi terhadap tujuan tersebut.
Selain itu, Dewi juga menyebut bahwa kebijakan penerapan visa on arrival untuk 42 negara juga akan terus dievaluasi.
“Kebijakan tersebut tentunya harus menunggu lintas kementerian. Tidak menutup kemungkinan itu akan ditambah lagi seiring turunnya kasus Covid,” ungkap Dewi.
Dijelaskan pula saat ini pergerakan wisatawan mancanegara sudah baik. Bahkan dia juga optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara 1,6 hingga 3,6 juta orang akan tercapai di tahun 2022.
“Untuk wisatawan domestik, juga kita minta berwisata di Indonesia saja. Karenanya, kita menggarap wisata yang berkelanjutan,” jelas Ayu Dewi.

Bupati Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha
Kesempatan sama, Bupati Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, sejak pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan. Namun, hal itu akan terus berupaya untuk ditingkatkan.
“Kami akan menggenjot lagi kedatangan wisatawan mancanegara tersebut dengan event-event. Di antaranya (yang) kami maksimalkan adalah paralayang dan gantole, kemudian Festival Bukit Cinta, Festival Gedongsongo,” paparnya.
Sementara Komisaris PT. Dyandra Banaran Nusantara (DBN), Lukminto Wibowo menyampaikan sejumlah agenda yang turut berkontribusi mengembalikan kunjungan wisatawan, misalnya Borobudur Marathon dan Semarang 10k.
“Kita lihat Borobudur Marathon, Semarang 10K, Tambora Challenge adalah perbuatan yang memberi arti dan manfaat,” ucapnya.
Ia mencontohkan Tambora Challenge yang dilaksanakan di ultra marathon terpanjang di Asia Tenggara. Perhelatan tersebut membuat Sumbawa semakin dilirik, termasuk oleh para investor.
“Dulu tidak ada yang melirik Pulau Sumbawa, tapi sekarang banyak investor yang masuk. Borobudur Marathon juga menjadi sport tourism yang levelnya internasional,” kata Lukminto.

Forum wartawan pariwisata dan ekraf berfoto bersama para pembicara.
Kegiatan diskusi ini diikuti oleh 30 media nasional yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf). Selain menggelar diskusi juga dilakukan kegiatan tour ke sejumlah destinasi wisata Kabupaten Semarang. (*)