KUTA, PARADISO INDONESIA – “Hujan-hujan pergi ke Bali Timbungan, Numpang neduh sekalian makan siang dengan Kak Nia -Mari maju bersama, bergandeng tangan – Dari Pariwisata untuk Indonesia mendunia”
Demikianlah sepenggal pantun yang dilantunkan Ketua DPD Asita Bali, Putu Winastra dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-54 Asita Indonesia yang berlangsung di Bali Timbungan Restoran pada Selasa, 7 Januari 2024. Perayaan penuh kekeluargaan ini berlangsung meriah dihadiri oleh Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, Ketua GIPI Bali, Agung Partha Adnyana, Ketua PHRI Bali, Cok Ace, Ketua Bali Hotel Asociation, Ketua Bali Villa Asociation, Perwakilan dari DPD IHGMA Bali, Ketua HPI Bali, Ketua Ubud Hotel Asosiation, Ketua DPD PUTRI Bali, Ketua Gahawisri Bali, para mantan Ketua DPD Asita Bali seperti Bagus Sudibya, Al Purwa dan Ketut Ardhana serta sejumlah tokoh pariwisata dan Badan Pengurus DPD Asita Bali.
Usai menyampaikan pantun, Putu Winastra mengatakan Perayaan Ulang Tahun ke-54 ini hendaknya menjadi momentum untuk kita introspeksi diri.
“Marilah kita pakai sebagai moment intropeksi diri, untuk memperbaiki atas segala kekurangan, di hari sebelumnya. Di akhir tahun 2024 tepatnya 15 Oktober 2024 berdasarkan keputusan Menkumham akhirnya ASITA memenangkan gugatan bahwa hanya ada satu ASITA dibawah kepemimpinan Ibu N. Rusmiati. Bagitu juga di Bali hanya ada 1 ASITA dibawah Ketua I Putu Winastra. Mudah-mudahan ASITA kedepannya semakin kompak dan bersatu,”ujarnya.
Lebih lanjut Winastra mengatakan DPD ASITA Bali selama satu tahun terakhir, telah berhasil mencapai sejumlah hal yang patut dibanggakan dimana banyak program kerja yang telah dijalankan di tengah kesibukan yang luar biasa sebagai pengusaha.
Karena itu Putu Winastra terus menggaungkan harapan ke depannya dan mengajak anggotanya untuk menjaga kekompakan dan terus bekerja untuk pariwisata Bali dan Indonesia/
“Menjaga komitmen bersama dalam memberikan pelayanan dan manfaat serta berjuang untuk kepentingan anggota., Mari Menjaga kekompakan dan soliditas, Mari Hadir dan aktif dalam kegiatan ASITA sebagai wujud support kepada organisasi yang kita cintai. Mari Berkolaborasi dan bersinergi antara sesama anggota ASITA untuk memajukan pariwisata dan Mari untuk selalu berbagi kepada sesama yang membutuhkan,” harap Winastra.
Sementara Kadis Pariwisata Bali Tjok Pemayun menegaskan bahwa ASITA berkontribusi sangat signifikan bagi pariwisata dan perkenomian Bali. Ia berharap ke depannya Asita terus kompak dan terus membawa nafas pariwisata Bali sebagai pariwisata budaya.
Ketua BTB IB Agung Partha Adnyana dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, tahun 2024 menjaadi simbol kebangkitan pariwisata Bali. Karena jumlah kunjungan wisman pada 2024 yaitu 6,4 juta, naik dari 2023 yang jumlahnya 6,2 juta. Hal itu nenunjukkan bahwa Bali menjadi tujuan wisatawan mancanegara.
Sejumlah mantan Ketua DPD Asita Bali pun didaulat menyampaikan pikirannya dalam acara HUT ke-54 ini.
Bagus Sudibya mengawalinya dengan mengatakan, usia ke-54 bukan usia tua tapi semakin energik. Ia menegaskan Asita memegang peranan penting. Secara ekonomi Asita bertanggungjawab pada kesejahteraan masyarakat. Pariwisata Bali adalah pariwisa5a budaya, maka ini harus dipelihara. Tanggung jawab ke depan tidak semakin ringan namun semakin penuh tantangan.
Sementara Al Purwa mengatakan umur membershipnya di Asita hampir 40 tahun. Sehingga saat usia Asita 14 tahun ia telah menjadi member Asita. Ia banyak melihat up and downnya Asita. Maka semua member wajib terus belajar untuk mengikuti arus perkembangan.
Dewan Pertimbangan Tata Krama Asita Ketut Tunggu mengatakan, usia Asita sudah 54, perjalanan panjang organisasi, mulai dari membina masyarakat lokal hingga mampu melayani tamu internasional. Melalui usia 54 ia mengajak seluruh member mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketut Ardhana. Ia berharap Asita terus berkolaborasi dengan asosiasi lan yang tergabung di dalam GIPI Bali dan juga pemerintah daerah agar maju bersama membangun dan mengembangkan pariwisata Bali. ***igo