Home Destinasi Natai dan Tahun Baru 2025 Jadi Istimewa di GWK, Ada Atraksi Baru Tari Musikal  “BARAONG”

Natai dan Tahun Baru 2025 Jadi Istimewa di GWK, Ada Atraksi Baru Tari Musikal  “BARAONG”

by Editor Bali
0 comment

BARAONG akan tampil perdana mulai tanggal 21 Desember 2024, setiap Pukul 19.00 WITA di Amphitheater, GWK Cultural Park. Tiket pertunjukan BARAONG tersedia di official website www.gwkbali.com, Online Travel Agent, maupun di lokasi pertunjukan.

BALI, PARADISO INDONESIA – Untuk makin mengukuhkan dirinya sebagai pusat budaya sekaligus untuk menutup tahun 2024 ini, GWK Cultural Park menggelar sebuah karya pertunjukan kolosal bertajuk “BARAONG”.

Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park Bali mengatakan pertunjukan Baraong ini membuat GWK akan tetap istimewa bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi Bali. Dengan adanya atraksi baru ini diharapkan juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke GWK yang kini rata – rata per harinya sekitar 3000 orang.

“Pertunjukan yang akan dipentaskan secara reguler ini merupakan sebuah pertunjukan tari musikal yang dikolaborasikan dengan tata cahaya, serta koreografi inovatif Karya Gung Giri dari Sanggar Saba Sari, diperlengkap dengan penampilan kostum yang menarik Karya Gung Rama. Pertunjukan ini terinspirasi dari magisnya tari Barong serta beberapa sosok barong yang dipercaya sebagai sosok mitologis penjaga keseimbangan antara alam manusia dan alam spiritual,”ungkap Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park Bali.

Nama BARAONG sendiri merupakan gabungan BARA yang berarti api, semangat, energi, dan ONG yang berarti Dewa dalam agama Hindu. BARAONG menceritakan kisah perjalanan Pangeran Bara, putra mahkota Kerajaan Bahali Windhu Kencana, dalam mengumpulkan tiga sosok mitologis barong, yaitu Sang Bawi (Barong Bangkal), Sang Mong (Barong Macan) dan Sang Banas (Barong Ket) untuk mengembalikan kedamaian serta kemakmuran di kerajaannya.

Baca Juga:   Menteri Sandiaga Pengunjung Pertama Desa Nglanggeran Setelah Pandemi, Simbol Indonesia Bangkit

Kisah perjalanan Pangeran Bara yang penuh petualangan ini dikemas begitu apik lewat rangkaian gerak dalam laku koreografi yang memukau. Penonton diajak masuk ke dalam dunia fantasi penuh misteri yang kental dengan nuansa budaya Bali, lewat sentuhan animasi visual yang dramatis serta tata cahaya yang spektakuler.

“Sebagai Taman Budaya, GWK Cultural Park selalu mendukung seni budaya dan tradisi lewat kreasi karya seni dengan mempersembahkan suguhan budaya yang menarik Baraong ini bisa menjadi alternatif tontonan di malam hari yang cocok untuk semua usia dan keluarga. Karena kami percaya, bahwa keseimbangan dunia ini, bermula dari kemauan kita merawat dunia yang kecil dari dalam diri kita sendiri,”, ucap Ch. Rossie Andriani

Seperti diketahui, Bali dikenal dunia sebagai destinasi wisata yang kental dengan tradisi, budaya serta keelokan seni yang seolah bereinkarnasi dalam beragam bentuk inovasi. Sebagai destinasi wisata terbaik di Bali, GWK Cultural Park turut ambil bagian dalam mendukung lestarinya seni budaya dan tradisi lewat kreasi karya seni yang akan memukau. Beragam karya seni tari dan pertunjukan kesenian Bali sudah dipentaskan di GWK Cultural Park setiap jam sepanjang hari, dengan puncaknya Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana.

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park merupakan ikon pariwisata dan taman budaya unggulan di Bali yang berlokasi di Desa Ungasan, Kabupaten Badung.

Baca Juga:   Melihat Keindahan Kepri Coral yang Menawan

Di bawah manajemen PT Alam Sutera Realty Tbk, GWK Cultural Park berkembang menjadi destinasi dan venue MICE berkelas dunia yang menggabungkan keindahan seni, landscape art dengan latar kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana. Sejak diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir.Joko Widodo pada 22 September 2018, GWK Cultural Park terus memantapkan eksistensinya sebagai destinasi wisata dan venue MICE terbaik di Indonesia.

Kawasan GWK Cultural Park terdiri dari berbagai venue antara lain Plaza Wisnu, Lotus Pond, Amphitheater, Taman Indraloka, kemudian Festival Park yang memiliki luas area hingga 5.000 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 10.000 orang, hingga Mandalaloka dengan luas mencapai 1,4 Ha yang dapat menampung hingga lebih dari 25.000 orang. Sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik di Bali, GWK Cultural Park secara konsisten membangun citra sebagai taman budaya yang menyuguhkan berbagai atraksi, meliputi pertunjukkan budaya, atraksi hiburan, beragam karya seni patung dan juga seni lansekap tebing-tebing kapur yang unik.

Selain itu GWK Cultural Park juga menawarkan destinasi wisata kuliner dengan pesona Bukit Ungasan di Jendela Bali Restaurant dan Beranda All You Can Eat Indonesian Cuisine. Bermacam cinderamata unik dan menarik pun tersedia di Kencana Souvenirs.

Dengan reputasi internasional, GWK Cultural Park telah menjadi tuan rumah berbagai acara kelas dunia, termasuk Bali Countdown, beauty pageant Miss World, IMF-World Bank Annual Meeting 2018, hingga jamuan makan malam KTT G20 dan World Water Forum ke-10. Sebagai salah satu kebanggaan di bawah naungan PT Alam Sutera Realty Tbk, GWK Cultural Park terus berkomitmen untuk mengangkat seni, budaya, dan pariwisata Indonesia ke kancah global. ***igo

Baca Juga:   Webinar 'Cek Ombak Bali dan Cimaja' Promosikan Wisata Selancar Indonesia

Berita Terkait