PADANG, PARADISO INDONESIA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sumatera Barat mengalami momentum baru menjelang pemilihan tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas PGRI Sumbar, Asril.
“PKS masih menjadi partai pemenang di daerah Sumbar. Dengan 17 partai, termasuk partai pendatang baru, PKS diakui menjadi partai yang konsisten sebagai oposisi di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda,”ungkapnya dalam podcast PKSTV Sumbar dikutip, Sabtu (10/2/2024).
Analisis tersebut menurutnya berdasarkan terkait kekecewaan masyarakat terhadap perubahan arah politik Prabowo yang merapat ke pemerintahan, membuat PKS sebagai pilihan yang menonjol.
“Komitmen dan konsistensi PKS sebagai partai di luar pemerintahan menjadikan mereka berada di tingkat atas di Sumatera Barat. Masyarakat, terutama generasi muda, dianggap memahami dan membaca perkembangan media sosial, yang menjadi faktor penentu dalam politik modern,” jelasnya.
Selain itu, penilaian terhadap keberhasilan PKS di Sumatera Barat juga berkaitan dengan perubahan dinamika politik nasional. Kedatangan tokoh seperti Anies Rasyid Baswedan, yang didukung oleh PKS, memberikan angin segar bagi partai tersebut.
“Sumatera Barat akan menyaksikan perubahan signifikan pada tahun 2024, terutama dengan pergeseran suara dari partai lain ke PKS. Meski pada tahun 2019, PKS masih berada di bawah Gerindra di Sumatera Barat,”jelasnya.
Pandangan optimis muncul seiring dengan adanya keinginan baru dari masyarakat untuk perubahan. Kedatangan tokoh-tokoh baru dan dukungan partai-partai strategis seperti Nasdem menciptakan suasana politik yang baru di Sumatera Barat.
Dengan kekecewaan terhadap pemerintahan sebelumnya dan dorongan untuk perubahan, masyarakat Sumbar memiliki peluang besar untuk memilih partai yang dianggap konsisten sebagai oposisi.
PKS diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan menyampaikan program-program yang bertahan dan berpihak kepada masyarakat.
“Tantangan terbesar mungkin adalah merangkul seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum merasa terwakili dalam struktur partai politik,”pungkasnya. ** / H )