KUTA|PARADISO INDONESIA – Poltekpar Bali akhirnya menggelar Bootcamp STPreneur Pre-Incubation Batch IX yang berlangsung di Swiss-Belhotel Rainforest, pada 17 – 19 Maret 2023.
Peserta Bootcamp kali ini berjumlah 35 orang, sebagian peserta terjaring dalam kegiatan Workshop Design Thinking yang telah dilaksanakan awal bulan Maret lalu di Gedung MICE Widyatula Poltekpar Bali.
“Kegiatan Bootcamp ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu hari Jumat hingga Minggu, 17 sampai 19 Maret 2023. Narasumber yang dihadirkan merupakan para akademisi maupun para pengusaha muda yang telah memiliki pengalaman dalam merintis usahanya yang berkembang hingga saat ini,” ujar Kepala Unit Kewirausahaan & Bimbingan Karier Poltekpar Bali, I Putu Esa Widaharthana, SE., M.Sc. yang ditemui di sela – sela kegiatan Bootcamp.
Peserta Bootcamp yang berjumlah 35 orang, sebagian peserta yang terjaring dalam kegiatan Workshop Design Thinking merupakan perwakilan mahasiswa dari program studi diantaranya DEP 9 mahasiswa, DIK 3 mahasiswa, MAH 1 mahasiswa, PPH 12 mahasiswa, dan SKU 10 mahasiswa.
Para peserta Bootcamp STPreneur Pre-Incubation Batch IX yang berlangsung di Swiss-Belhotel Rainforest, pada 17 – 19 Maret 2023. FOTO – IST.
Dari 35 orang mahasiswa tersebut lanjut Putu Esa terbentuk 10 team tenant yakni Fortune brownies, Queen Place, HILI DELI, Rollit, IniKosku, Rindz, Crackerice, JACKY JACK, ISEE dan FRIBO FROZEN BOMB.
Sementara narasumbernya berasal dari akademisi dan para pengusaha sukses antara lain Wira Sedana, Executive Coach (Business & Sales) Coaching Indonesia; Ayu Linggih, Founder Rosalie Chesse; Dr. Carolina Novi Mustikarini, SE., M.Sc., Founder dan Owner ADAMAR; Arnantyo, CEO & Founder Naresy International Education Consultant (NIEC); Gde Brawiswara, Executive Vice President JCI Indonesia; dan Raka Oka, Digital Marketer & Analyst.
Sedangkan panelist, Panitia Bootcamp menghadirkan Yustisia, Founder Tekad Group; Tetsuya, CEO Panak.id dan Yus Sudibya, Owner Info Denpasar.
Acara “BOOTCAMP STPRENEUR Pre Incubation Batch IX” ini diselenggarakan berlatarbelakangkan adanya arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar 30% lulusan Poltekpar diantaranya menjadi wirausaha berdasarkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Tahun 2021-2024.
Jadi menurut Putu Esa, pengembangan kewirausahaan nasional tersebut bertujuan diantaranya untuk mensinergikan kebijakan dan program Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan; memperkuat Ekosistem Kewirausahaan di Indonesia; menumbuhkembangkan Wirausaha yang berorientasi pada nilai tambah dan mampu memanfaatkan teknologi; dan meningkatkan kapasitas Wirausaha dan skala usaha.
Sejalan dengan tujuan tersebut maka kegiatan Bootcamp yang merupakan program Unit Kewirausahaan yang diselenggarakan dua kali dalam setahun dan kesempatan kali pertama ditahun ini, bertujuan pertama, untuk menjaring talenta wirausaha mahasiswa Poltekpar Bali untuk kemudian masuk ke dalam program pendampingan wirausaha muda selama 3 bulan sampai dengan bulan Juni Tahun 2023. Kedua, melatih mahasiswa dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya agar tumbuh, memiliki daya saing dan dapat berjalan secara berkelanjutan
Hal senada juga diungkap Carolina Novi Mustikarini, Founder dan Owner ADAMAR. Menurutnya, Poltekpar Bali sudah mengambil langkah tepat dengan selalu menggelar Bootcamp untuk menjaring minat wirasusaha para mahasiswanya. Kegiatan ini perlu terus didukung sehingga selalu muncul pengusaha muda baru yang selalu menciptakan lapangan kerja.
Akhirnya, Putu Esa yang juga Ketua Panitia Penyelenggara menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu dan mendukung terselenggaranya kegiatan bootcamp ini, khususnya kepada Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes dan segenap jajaran Manajemen, Senat Mahasiswa dan juga seluruh Narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu berbagi ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa kami.
‘Dan kepada para peserta dan tenant yang mengikuti bootcamp ini semoga bisa belajar dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh para narasumber agar kemudian dapat menemukan produk yang baik dan dapat diterima oleh pasar,” tutup Putu Esa. ***igo
