PADANG, PARADISO INDONESIA – Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Kampus Universitas Andalas. Materi yang disampaikan berjudul peningkatan indeks kepercayaan industri melalui pembangunan SDM industri.
Kuliah umum Menteri Prindustrian dihadiri Gubenur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Rektor Unand Prof Yuliandri, Staf khusus kemenperin bidang hukum dan pengawasan Febri Hendri Antoni Arief serta mahasiswa dan mahasiswi Universitas Andalas serta dari berbagai universitas yang ada di Kota Padang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita menyebut, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) tetap berada pada level ekspansi di angka 53,22. IKI, yang dirilis Kementerian Perindustrian mulai November 2022 lalu, menggambarkan tingkat keyakinan atau optimisme pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian, juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia.
“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sektor industri manufaktur sepanjang Tahun 2023 masih berada di fase ekspansif, yang berarti menunjukkan optimisme dari pelaku usaha terhadap perkembangan industri nasional,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kuliah umum pada Senin (4/9/2023) di Universitas Andalas dan dilanjutkan dengan kuliah umum di Politeknik ATI Padang.
Dalam paparan di kuliah umum yang bertajuk “SDM Industri Berkualitas, IKI Meningkat” tersebut, dijelaskan bahwa IKI memiliki berbagai manfaat dalam pembangunan industri, yakni sebagai indikator penilaian industri yang terpercaya, mendiagnosa lebih awal permasalahan hingga ke subsektor industri, mengantisipasi terjadinya kerugian lebih besar apabila terjadi permasalahan pada industri, hingga dapat menggambarkan iklim usaha industri sehingga prospek bisnis di semester mendatang dapat diketahui. Dalam memperoleh IKI, pelaporan dilakukan setiap bulan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mencakup 23 subsektor industri.
“Untuk itu, saya mengajak para akademisi dan mahasiswa untuk menggunakan indikator-indikator pengukuran yang dibuat oleh pemerintah, karena lebih sesuai dengan kondisi di dalam negeri dan lebih akurat karena menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dari industri nasional,” lanjut Menperin.
Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran penting untuk meningkatkan kepercayaan industri. Untuk mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana guna melaksanakan program pengembangan SDM Industri melalui 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK Industri, dan 7 Balai Diklat Industri.
“Seluruh satuan pendidikan Kemenperin tersebut ditetapkan dengan spesialisasi industri tertentu sehingga lulusannya memiliki keterampilan spesifik yang mendalam pada bidangnya,” papar Menperin.
Kepercayaan industri yang kuat dapat membantu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 di mana Indonesia menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar di dunia serta menjadi bagian dari high income country.
Beberapa kebijakan pemerintah untuk mewujudkan visi tersebut meliputi hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, teknologi dan digitalisasi melalui Making Indonesia 4.0, Pengembangan industri hijau untuk pertumbuhan berkelanjutan, dan tentunya penguatan SDM Industri sebagai pondasi dari berbagai kebijakan tersebut.
Terkait hilirisasi industri berbasis SDA, Kementerian Perindustrian saat ini fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, berbasis bahan tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara.
“Program hilirisasi ini telah terbukti memberikan multiplier effect atau dampak berganda, di antaranya meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja,” lanjut Menperin.
Sementara itu, Stafsus Menperin Bidang Hukum dan Pengawasan Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa hilirisasi industri memberikan impact bagi industri agro khususnya kelapa sawit, di mana industri tersebut merupakan salah satu industri yang berkembang di Sumatera Barat. “Strategi integrasi sektor hulu hingga ke hilir yakni adalah peningkatan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan pengembangan industri sawit berkelanjutan,” paparnya.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, menjelaskan keunggulan politeknik vokasi industri Kemenperin dalam mencetak SDM kompeten untuk mendukung hilirisasi industri, serta dapat membantu meningkatkan Indeks Kepercayaan Industri. “Politeknik Kemenperin menyelenggarakan pendidikan dual system dengan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) learning model berstandar global yang disesuaikan dengan kebutuhan industri sehingga siap kerja,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Setelah memberikan materi kuliah umum di Universitas Andalas, Menteri Perindustrian mengunjungi Sekolah Menengah Analisis Kimia (SMK-SMAK) Padang. Menteri langsung disambut oleh siswa dan siswi serta para guru di sekolah tersebut dan berfoto bersama.
SMK- SMAK Padang adalah salah satu sekolah di bawah naungan Kementerian Perindustrian yang mencetak para siswa dan siswinya siap bekerja di dunia industri. SMK SMAK Padang sebagai salah satu unit pendidikan vokasi terbaik. Lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri.*** (H)