Home ekraft GIK UGM Hadirkan Fasilitas Terdepan dalam Mendukung Inovasi Mahasiswa

GIK UGM Hadirkan Fasilitas Terdepan dalam Mendukung Inovasi Mahasiswa

by Bowo
0 comment

Sleman (Paradiso) – Daerah Istimewa Yogyakarta, 24 Juli 2024. Indonesia memiliki harapan tinggi untuk meraih posisi 50 besar dalam Global Innovation Index pada tahun 2029. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat 61 dari 132 negara paling inovatif di dunia, di bawah Singapura, Malaysia, bahkan Filipina. Untuk mencapai visi ini, kampus-kampus di Indonesia juga perlu turut terlibat aktif.

Global Innovation Index merupakan laporan yang diterbitkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) yang mengukur dan membandingkan kapasitas kreativitas dan inovasi dari berbagai negara.

GIK UGM memimpin upaya ini dengan menciptakan ekosistem kolaboratif yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pelatihan, kesempatan kerja, pengembangan bakat, serta penciptaan dan peningkatan nilai ekonomi dari inovasi mahasiswa. “Di GIK UGM, kami percaya bahwa memberdayakan mahasiswa dengan ilmu industri, keterampilan, dan sumber daya untuk berinovasi & berpikir kreatif adalah kunci untuk membuka potensi masa depan Indonesia,” ujar Myra Suraryo, Chief of Growth dan Pejabat Pelaksana Tugas CEO, Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM).

Berbicara mengenai berbagai manfaat GIK UGM, para mahasiswa UGM menjadi yang pertama merasakan dampak positifnya. Nabilah Salma Jamaludin, mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, menyatakan, “GIK UGM memiliki potensi besar untuk menjadi ekosistem kolaboratif yang bermanfaat bagi mahasiswa dan berbagai pihak lain. Banyak sekali ruang di GIK yang dapat memfasilitasi workshop, talkshow, dan seminar, yang tidak hanya memberikan insight baru dan bermanfaat, tetapi juga memperluas relasi mahasiswa.”

Baca Juga:   Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa KELAS VII SMP NEGERI I ADONARA BARAT pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Perumusan PANCASILA sebagai DASAR NEGARA melalui PENERAPAN METODE INKUIRI

Ketika GIK UGM berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Australia beberapa waktu lalu, Nabilah pun tak ragu untuk terlibat. Para pembicaranya membuka wawasan Nabilah tentang budaya festival musik di Indonesia. Berbagai program yang digelar di Student Center seperti ini berhasil mempertemukan mahasiswa secara langsung dengan pelaku industri kreatif, pakar di bidang teknologi, dan stakeholder.

Bagi Sigit Bagas Prabowo, mahasiswa Fakultas Filsafat, GIK UGM membantu mempersiapkan mahasiswa untuk karier masa depan. “GIK menjadi ruang untuk kegiatan terkait pendidikan, kebudayaan, industri, kewirausahaan, olahraga, dan sebagainya. Mahasiswa bisa mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sesuai dengan minatnya,” kata Sigit.

Dari program #GIKMenyapa yang diikutinya, Sigit merasakan manfaat besar. “#GIKMenyapa mampu memperkenalkan salah satu tujuan dibangunnya GIK UGM, yakni menjadi ekosistem yang melibatkan seluruh elemen, mulai dari mahasiswa, komunitas, masyarakat umum, hingga stakeholder, dalam kegiatan bersama.”

Lahirkan Tokoh Bangsa
GIK UGM berdiri di atas lahan seluas hampir 90.000 meter persegi dan menjadi super creative hub terbesar di Asia Tenggara. GIK dibangun mengelilingi bangunan yang pernah menjadi Gelanggang Mahasiswa UGM, sebuah tempat bersejarah yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa, termasuk Presiden RI Joko Widodo dan beberapa menteri dalam kabinet Indonesia Maju.

Menurut Aji Wartono, Head of Experience GIK UGM, “Melalui fasilitas jejaring seperti perpustakaan yang mengusung konsep GLAMS (Gallery, Library, Archive, Museum, and Site), ruang kelas dengan teknologi immersive, co-learning lounge, dan student learning center, GIK menghubungkan akademisi, pelaku usaha kreatif, dan para pakar melalui berbagai aktivitas.”

Baca Juga:   Peduli Nasib Seniman Millenials Desa, Sandiaga Uno Pesan Lukisan Mural, Bantu Gerakkan Perekonomian Desa Sumber Bulu

Achmad Zainudin, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menambahkan bahwa untuk dapat menjadi ruang yang kolaboratif, GIK UGM harus dapat diakses oleh semua kalangan, khususnya mahasiswa. “Saya harap GIK UGM menjadi ruang publik yang dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa tanpa proses birokrasi yang rumit dan juga menjadi tempat yang inklusif bagi semua kalangan,” ujar Achmad.

Dengan visi untuk mendukung Indonesia menembus 50 besar dalam Global Innovation Index, GIK UGM terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang bermanfaat bagi mahasiswa UGM, masyarakat Yogyakarta, dan Indonesia secara luas.

Dalam perjalanan ini, mahasiswa UGM memiliki kesempatan yang sangat besar dalam menemukan dukungan, sumber daya, dan jaringan yang tak ternilai bagi ide-ide inovatifnya.

GIK UGM Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) adalah creative superhub terbesar di Asia Tenggara. Terletak di jantung Universitas Gadjah Mada di Indonesia, GIK UGM menawarkan serangkaian program inovatif yang dirancang untuk mengintegrasikan estetika, sains, dan teknologi dalam domain industri kreatif dan humaniora.

GIK UGM memperluas pengaruh kepada komunitas yang lebih luas, menyambut komunitas dan industri kreatif lokal, nasional, dan internasional untuk berkolaborasi dan berkembang di lanskap Yogyakarta yang dinamis.

Berita Terkait