Home Pendidikan Poltekpar Bali Sukses Gelar Studium Generale Hadirkan 7791 Peserta

Poltekpar Bali Sukses Gelar Studium Generale Hadirkan 7791 Peserta

by Igo Kleden

BALI|PARADISO.CO.ID – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali sukses menggelar Studium Generale yang berlangsung secara daring dan luring dari Gedung MICE Widyatula Poltekpar Bali pada Senin, (7/2/22).

Acara ini  diikuti oleh 6 kampus  milik Kemenparekraf yakni Poltekpar NHI Bandung, Poltekpar Medan, Poltekpar Makasar, Poltekpar Palembang dan Poltekpar Lombok, NTB dan juga tuan rumah Poltekpar Bali.  Hadir 3492 peserta secara online, 299 peserta secara offline di Poltekpar Bali dan sisanya melalui link YouTube sebanyak 3860 peserta. Semuanya berasal dari segenap civitas akademik yakni dosen, mahasiswa dan pegawai dari 6 kampus yang ada. Total peserta sebanyak 7791 orang.

Studium Generale merupakan salah satu agenda yang ditunggu-tunggu  oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di bawah Kemenparekraf. Studium Generale merupakan kuliah umum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan yang menjadi pembicara utama adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A.,M.B.A. Dan menariknya pada tahun 2022 ini, Politeknik Pariwisata Bali didapuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Studium Generale Virtual Bersama PTNP di Linkgungan Kemenparekraf/Baparekreaf.

Pameran produk hasil karya mahasiswa Poltekpar yang berada dibawah naungan Kemenparekraft. Mewujudkan wirausahawan muda pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja. FOTO – IST.

Sementara tema yang diangkat pada  Studium Generale Bersama PTNP kali ini adalah ‘Orkestrasi Mencetak SDM Entrepreneur Sebagai Solusi Kebangkitan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga:   Sandiaga Uno : “UNHAS Industri Pemimpin Nasional”

Menurut Menparekraft Sandiaga Uno, tema ini diusung dengan harapan dapat menghasilkan entrepreneur muda melalui 6 PTNP di bawah Kemenparekraf RI. Menurutnya terdapat langkah-langkah pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif diantaranya pemulihan dan perluasan pasar, inovasi produk dan jasa, peningkatan kapasistas SDM, revitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekraf, serta peningkatan resiliensi dan daya saing usaha.

Sandiaga juga  menyampaikan orkestrasi pemulihan dapat dicapai dengan kerjasama pentahelix di sektor parekraf melalui academic (conceptor), business (enabler), community (accelerator), government (regulator), media (catalisator). Menparekraf pun tak lupa mengajar seluruh mahasiswa untuk menjadi entrepreneur di masa pandemi.

Lebih lanjut Menpar  memaparkan beberapa hal yang perlu disiapkan yakni mengawali dengan niat, menjadi proactive, belajar dari kesuksesan orang lain dan berani mengambil risiko.

Sementara Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Puja menegaskan kembali bahwa  studium generale ini memang  merupakan salah satu agenda yang ditunggu oleh mahasiswa perguruan tinggi negeri pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Masih menurut Puja, dalam studium generale tersebut, mahasiswa bisa saling belajar terutama dalam berwirausaha atau enterpreneur. Menparekraft, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan materinya soal kolaborasi dalam menjadi wirausaha muda.

“Studium generale dilakukan setiap awal tahun. Menparekraft  menyampaikan kepada seluruh jajarannya, agar kreatif, inovatif, berkolaborasi  agar tetap eksis di masa pandemi ini. Mahasiswa kita, kita didik untuk  tidak mencari pekerjaan tetapi menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Baca Juga:   Bantu Guru Selenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh, Kemendikbud Luncurkan Guru Berbagi

Usai  pemaparan dan diskusi, para peserta kemudian berkesempatan untuk melihat secara langsung hasil karya mahasiswa yang yang dipamerkan. Pameran kali ini terdiri dari perwakilan Politeknik Pariwisata Bali, Politkenik NHI Bandung dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berjumlah 8 unit usaha. Hasil usaha mahasiswa ini merupakan bimbingan dari Unit Kewirausahaan di masing-masing PTNP hingga menghasilkan produk barang dan jasa yang siap dipasarkan. ***

Editor – Igo Kleden

Berita Terkait