Home EkoBis Survei BI, IKK di Bali Cenderung pada Level Optimis

Survei BI, IKK di Bali Cenderung pada Level Optimis

by Igo Kleden
0 comment

DENPASAR|PARADISO.CO.ID – Bank Indonesia terus mendorong agar pereknomian Indonesia terutama Bali terus membaik. Rasa optimisme akan kondisi ekonomi Bali yang terus membaik  itu tercermin dari Survei Konsumen Bank Indonesia.  Survei ini  mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali berada dalam level optimis.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Provinsi Bali yang tercatat sebesar 105,9 pada Januari 2022 atau berada pada area optimis, meningkat dibandingkan dengan indeks pada Desember 2021 sebesar 98,8.

Menguatnya optimisme konsumen di Bali searah dengan tren yang berlangsung di tingkat nasional di mana IKK nasional pada Januari 2022 sebesar 119,6, lebih tinggi dari 118,3 pada Desember 2021.

“Peningkatan keyakinan konsumen diperkirakan sejalan dengan adanya kebijakan pemerintah terkait vaksin booster dalam langkah penanggulangan pandemi Covid-19. Di samping itu, masih tingginya aktivitas pariwisata pasca periode libur natal dan tahun baru, turut mendorong optimisme konsumen di awal tahun 2022. Namun demikian, kita tetap harus waspada akan dampak dari meningkatnya kasus COVID-19 di bulan Februari ini.”, ujar Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Bank Indonesia mencatat Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) di Provinsi Bali pada Januari 2022 sebesar 89, membaik dibandingkan 84 pada Desember 2021. Peningkatan tersebut didorong oleh persepsi masyarakat akan membaiknya kondisi penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja.

Baca Juga:   Archipelago Raih Penghargaan ‘Tourism Company of 2022’ Excelencias Awards ke-18, FITUR 2023

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Provinsi Bali terjaga pada level optimis dengan indeks sebesar 122,8 atau membaik dibandingkan pada Desember 2021 sebesar 113,3. Peningkatan ekspektasi konsumen tersebut disebabkan oleh membaiknya perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha enam bulan yang akan datang.***rls/igo

 

Berita Terkait