PADANG, PARADISO INDONESIA – Pekan sawit 2024 digelar dalam rangka ulang tahun emas ke -50 Politekhnik ATI Padang. Dalam kegiatan ini disemarakkan dengan acara, temu industri, bazzar, job fair, open house, science competition, fun walk dan seminar yang bertajuk sawit generasi emas, membangun masa depan berkelanjutan, Selasa (21/5/2024).
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita hadir secara daring membuka kegiatan seminar tentang kelapa sawit.
Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian RI Masrokhan menjelaskan, dalam rangkaian Industrial Vocational Fair, Pekan Sawit 2024, dan Ulang Tahun Emas Politeknik ATI Padang, telah berkumpul lebih kurang 750 orang peserta untuk mengikuti kegiatan Seminar Sawit, yang mengusung tema “Sawit Generasi Emas: Membangun Masa Depan Berkelanjutan”.
“Tema ini sangat menarik dan aktual, tidak hanya karena Indonesia merupakan penghasil Minyak sawit mentah terbesar di dunia, juga karena industri pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu sektor yang sangat signifikan perannya dalam mengejar target pengurangan NZE di Tahun 2050,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan kerjasama BPSDMI dengan BPDKS yang telah memberikan beasiswa kepada 2 (dua) politeknik Kemenperin yaitu Politeknik ATI Padang dan PTKI Medan dengan total sebanyak 240 orang pada tahun 2023.
“Dan tahun ini tambahan 1 Politeknik, yaitu Politeknik ATI Makasar yang memperoleh beasiswa untuk 1 prodi sebanyak 30 mahasiswa,” katanya.
Melalui seminar ini, peserta memiliki kesempatan untuk mendengarkan dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya, yang akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi inovatif, untuk menghadapi berbagai tantangan pengembangan industri kelapa sawit, mulai dari isu teknologi, SDM, lingkungan, sosial dan aspek-aspek penting lainnya.
Sementara itu, Arfi Tahar Kepala Divisi Program Pelayanan BPDKS menjelaskan, BPDKS merupakan salah satu program pemerintah dalam pendanaan kegiatan yang ada di kelapa sawit.
“Ada 6 program yang ditugaskan mendanai program beasiswa bekerja sama dengan 23 perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya dengan ATI Padang dan beberapa kampus lainnya do seluruh provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Arfin menyebut, BPDKS juga mendanai penelitian dari seluruh kampus di Indonesia yang mengusulkan penelitian untuk peningkatan produktivitas penciptaan produk baru keberlanjutan dari kelapa sawit.
“Pendanaan dilakukan setiap tahun dalam program green riset sawit yang diusulkan berdasarkan proses seleksi yang berdasarkan Litbang yang ada di BPDKS,” ujarnya. ***H