PARADISO.CO.ID|TANJUNG BENOA – Luar biasaaa! Itulah gambaran moment bersejarah yang diukir PENA NTT Bali pada Sabtu (25/7/2020). Dari Kampung Nelayan Tanjung Benoa, yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan juga sebagian penduduknya berasal dari NTT khususnya Pulau Palue, Kab. Sikka, Pengurus Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT masa bakti 2020-2023 berhasil dikukuhkan.
Peristiwa bersejarah ini berlangsung amat sederhana namun semarak. Sebab tidak ada gedung mewah, tak ada undangan tokoh atau pejabat. Yang ada hanya puluhan nelayan tradisional beserta anak isteri dan keluarga lainnya. “Kita mengukuhkan Pengurus PENA NTT tepat di bibir Pantai Tanjung Benoa, hanya ditemani nelayan tradisional. Ini situasi riil di lapangan kehidupan yang sesungguhnya,” ujar salah satu Penasehat PENA NTT, Agustinus Apollo Daton.
Suasana di bibir Pantai itu makin berkesan dengan berdirinya sebuah baliho berukuran 4 x 6m bertuliskan PENGUKUHAN PENGURUS PENA NTT – BALI periode 2020 – 2023. Di bawah baliho tersebutlah ritual pengukuhan berlangsung disaksikan sejumlah anggota, masyarakat nelayan diiringi deburan ombak yang silih berganti mencium bibir Pantai Tanjung Benoa.
Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Jurnalis (PENA NTT), Umar Ibnu Alkhatab pun mengukuhkan pengurus PENA NTT periode 2020-2023. Pengukuhan pengurus ditandai dengan pembacaan naskah pengukuhan dan penyerahan pataka kepada pengurus baru yang diterima oleh Ketua PENA, Igo Kleden.
Pengukuhan ini dilakukan seminggu setelah dilaksanakan pemilihan dan penetapan pengurus baru oleh Tim Transisi, pada Sabtu (18/7). Jajaran pengurus yang dikukuhkan antara lain
Igo Kleden sebagai Ketua, Wakil Ketua Robinson Gamar, Sekretaris Arnoldus Dhae, Wakil Sekretaris Erik Seran, Bendahara Jo Manggol dan Wakil Bendahara Marselinus Pampur.
Dalam kegiatan yang diakhiri dengan pembagian sembako dari PT Indo Jet kepada puluhan masyarakat NTT di Tanjung Benoa ini juga dihadiri oleh para penasihat lainnya seperti Pieter Sahertian, Simon Sanur Rykkoh, Emanuel Dewata Oja (Ketua PENA NTT 2017-2020), Agustinus Apollo Daton (Sekretaris PENA NTT 2017-2020), Gregorius Rusmanda, dan Dion B. Putra. Selain itu juga hadir anggota kehormatan Stefanus Gandi yang juga adalah Direktur PT Indojet Sarana Aviasi.
Seusai acara pengukuhan, Umar Ibnu Alkhatab mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh PENA NTT merupakan sebuah sejarah baru. Pria yang akrab disapa Umar ini mengatakan, belum pernah ada pengurus organisasi apapun yang dikukuhkan di pantai seperti yang dilakukan oleh PENA NTT-Bali.
“Sekelas kepala dinas pun belum pernah ada yang dikukuhkan di pantai. Pena NTT- Bali yang memulainya. Ini akan dikenang sebagai sejarah berdirinya PENA NTT,” tutur pria kalem asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang juga merupakan Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali ini.
Umar berharap agar pengurus yang baru dikukuhkan ini dapat membawa PENA NTT ke arah yang lebih baik lagi ke depannya. Dikatakan meski PENA NTT baru berusia 3 tahun tapi sudah menunjukan soliditasnya sebagai organisasi yang bertumbuh dengan baik. “Tentunya para pengurus ini membutuhkan sinergi bersama dengan semua anggota,” harap Umar.
Sementara itu Ketua PENA NTT – Bali periode 2020-2023, Igo Kleden menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan pengurus. Dia berkomitmen untuk berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah ditetapkan. “Saya mengajak seluruh pengurus maupun anggota untuk maju dan jalan bersama. Artinya kalau kita maju, maju bersama-sama kalau kita karam kita karam bersama-sama. Tetapi tidak ada niat untuk membuat organisasi ini karam,” ajak Igo.
Pria asal Waibalun, Kabupaten Flores Timur ini melenajutkan pengukuhan ini merupakan langkah awal dari kepengurusan yang baru. Dia mengajak agar semua berjalan dan bergerak bersama. “Saya pikir kami pengurus ini tidak bisa jalan sendiri tanpa dukungan anggota, penasihat, dan simpatisan lainnya. Saya meminta kepada para senior untuk jangan tinggalkan kami pengurus yang baru ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Igo juga menjelaskan usai dikukuhkan pihaknya akan sesegera mungkin melakukan Rapat Kerja. Sejumlah amanat yang diperintahkan oleh AD/ART harus sesegera mungkin untuk dieksekusi seperti Pembentukan PENA INSTITUTE, juga LBH PERS, Koperasi PENA serta sejumlah agenda lain yang penting untuk dibahas dan dijalankan.
PENA NTT – BALI pun membuka diri dengan siapapun dari berbagai kalangan untuk berdiskusi dan berbuat lebih terutama untuk kemajuan Bali dan NTT. Bahkan PENA NTT pun membuka ruang bagi siapapun yang hendak menjadi anggota entah sebagai anggota kehormatan maupun sebagai anggota simpatisan PENA NTT – BALI sebagaimana diamanatkan oleh AD/ART.
“Kita berada di Bali dan kita berharap akan semakin erat membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dan apik dengan Pemerintah Propinsi Bali maupun dengan masyarakat Bali. Spesial ucapan terimakasih tentu kita sampaikan kepada Bapak Gubernur Wayan Koster dan Bapak Wakil Gubernur Cok Ace yang telah memberikan apresiasi khusus terhadap keberadaan PENA NTT dan upacara pengukuhannya di Kampung Nelayan Tanjung Benoa,” demikian Igo Kleden menutup pembicaraannya. ***
Sumber : Tim PENA NTT