Home Pendidikan Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan dengan Menggunakan METODE PENGAMATAN Langsung pada Siswa Kelas VI SDK LARANTUKA I

Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan dengan Menggunakan METODE PENGAMATAN Langsung pada Siswa Kelas VI SDK LARANTUKA I

by Igo Kleden

Veronika Berta Wolomasi, S.Pd.SD

NO.33/THN.XVI/JAN/2023

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuanya, yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja). Dengan demikian, belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan posetif-kualitatif yang terjadi pada tingkah laku siswa sebagai subyek didik akibat adanya peningkatan kemampuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya. (Sulhan, 2007: 52)

Dalam proses pembelajaran di sekolah ,aktivitas belajar siswa tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar. Aktivitas belajar siswa dikelas yang merupakan inti dari kegiatan sekolah tidak menunjukan hasil begitu gemilang. Tentu saja ada masalah-masalah belajar sudah merupakan masalah umum yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini tentu berkaitan dengan segala komponen belajar dan pembelajaran termasuk didalamnya adalah pemilihan model yang tepat sesuai dengan materi guna membangun semangat belajar siswa/siswinya. Guru sebagai ujung tombak diharapkan dapat menciptakan daya kreasi dan inovasi untuk membawa perubahan dalam proses belajar mengajar.

Pengalaman peneliti mengajar IPA di kelas VI SDK Larantuka I pada materi perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan belum menunjukkan hasil yang optimal. Jumlah siswa kelas VI SDK Larantuka I adalah 16 orang, siswa yang tuntas dalam pembelajaran ada 6 orang siswa dengan prosentase ketuntasan sebesar 37,50%, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran ada 10 orang siswa dengan prosentase ketidaktuntasan sebesar 62,50%. Masalah ini terjadi karena guru tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan sering bermain dengan temannya.

Upaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran terus dilakukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDK Larantuka I adalah dengan menggunakan metode pengamatan langsung. Metode pengamatan langsung merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaharuan pendidikan. Dalam pengamatan langsung, siswa didorong untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan dan menulis prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pengamatan langsung memacu siswa untuk mengetahui materi pembelajaran tersebut. Metode pengamatan langsung dapat memotivasi siswa untuk mengerti pembelajaran dan   menemukan prinsip-prinsip utama dalam pembelajaran tersebut dan memecahkan masalah secara mandiri serta memiliki keterampilan berpikir kritis karena siswa sendiri menemukan langsung materi yang diajarkan menganalisa dan diharapkan mampu menyimpulkan materi pembelajaran tersebut dengan kata-kata sendiri.

Berdasakan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian perbaikan pembelajaran dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Dengan Menggunakan Metode Pengamatan Langsung Pada Siswa Kelas VI SDK Larantuka I”.

Baca Juga:   Usai 3 Tahun Menjadikan SMAN 1 KINTAMANI Sekolah Mercusuar, PSF Kini Pamit

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDK Larantuka I tentang perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan menggunakan metode pengamatan langsung?”

C. Cara Pemecahan Masalah

Dalam pemecahan masalah perlu dilakukan beberapa tahap untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari peneliti yang meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

D. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDK Larantuka I melalui penggunaan metode pengamatan langsung.

F. Manfaat Penelitian

Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan diharapakan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi :

  1. Siswa

Siswa kelas IV VI SDK Larantuka I, lebih termotivasi terhadap mata pelajaran IPA, khususnya pembelajaran tentang perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dan hasil belajarnya meningkat.

  1. Guru

Guru dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memperbaiki diri dalam pembelajaran secara terus-menerus.

  1. Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran di kelas VI Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dianalisis secara deskriptif kualitatif yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester satu Bulan Agustus, Tahun Ajaran 2022/2023.

C. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDK Larantuka I, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

D. Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VI SDK Larantuka I sebanyak 16 siswa, terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan, dengan tingkat kemampuan berbeda, ada yang kurang, ada yang sedang dan ada beberapa orang di atas rata-rata kelas.

 E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap tahapan diuraikan sebagai berikut :

  1. Deskripsi Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

  • Melakukan konsultasi dengan guru pembimbing merencanakan pembelajaran pada siklus I.
  • Guru menyiapkan rencana pembelajaran Siklus I
  • Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
  • Membagi siswa dalam 4 kelompok
  • Guru menyiapkan lembaran pengamatan dan soal evaluasi
  • Guru melakukan konsultasi dengan guru pembimbing tentang RPP.

b. Pelaksanaan

Setelah melakukan konsultasi dengan guru pembimbing. Guru peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dengan langkah – langkah sbb:

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
  • Guru membagikan LKS
  • Dengan mengamati gambar materi yang akan dijarkan, siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang diajarkan.
  • Guru membimbing diskusi kelompok.
  • Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembe
  • Melaksanakan post test.

c. Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam observasi adalah :

  • Guru peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa.
  • Guru pembimbing melakukan pengamatan terhadap guru peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan format yang tersedia.
  • Guru peneliti menganalisis hasil evaluasi siswa.
Baca Juga:   MENDAMBAKAN KEADILAN SOSIAL

d. Refleksi

    • Setelah peneliti melihat hasil yang diperoleh dari guru peneliti maka dilakukan diskusi membahas kekurangan dan melakukan perbaikan untuk pembelajaran pada Siklus II.
    • Guru merancang perbaikan pembelajaran untuk menyempurnakan tindakan pada siklus II.

2. Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan rencana tindakan kedua merujuk pada data siklus I dan sesuai dengan hasil refleksi dengan strategi sebagai berikut :

a. Perencanaan

Melihat kekurangan yang muncul pada siklus I dan menentukan solusinya dengan langkah-langkah :

  • Guru menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran
  • Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
  • Guru menyiapkan lembaran pengamatan dan soal evaluasi
  • Membagi siswa dalam empat kelompok
  • Guru peneliti meminta bantuan guru pembimbing melakukan pengamatan proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II adalah sebagai berikut :

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
  • Guru menjelaskan materi pembelajaran
  • Guru membagikan lembaran LKS
  • Siswa mengamati tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah dan menulis hasil pengamatannya.
  • Siswa melaporkan hasil pengamatannya di depan kelas
  • Guru membimbing siswa dalam proses pelaporan hasil pengamatannya.
  • Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
  • Mengadakan post test.

c. Observasi

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

  • Guru pengamat melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru pengamat melakukan pengamatan terhadap guru peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru peneliti menganalisis hasil evaluasi siswa.

d. Refleksi

Bersama guru pembimbing berdiskusi tentang hasil yang diperoleh pada Siklus II.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara :

  1. Hasil pengamatan guru pengamat.
  2. Analisis hasil evaluasi tiap siklus

G. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui hasil dari rata-rata kelas dan ketuntasan nilai secara klasikal dapat diketahui dengan rumus di bawah ini.

Nilai rata-rata kelas diperoleh dari :

H. Indikator Keberhasilan

Data hasil tes belajar dianalisis dengan menggunakan acuan tingkat pemahaman atau penguasaan siswa. KKM yang digunakan adalah 70. Tingkat keberhasilan siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila telah memiliki daya serap 70 % ke atas. Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila paling sedikit 85 % siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar.

PEMBAHASAN

Pada pembelajaran siklus I guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dibagi dalam kelompok, guru membagikan LKS, siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam LKS, guru menilai pekerjaan siswa dan guru melaksanakan tes siklus I. Dalam pembelajaran siklus I jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 6 orang dengan prosentase keaktifan sebesar 37,50%, siswa yang kurang aktif ada 10 orang dengan prosentase sebesar 62,50%. Sedangkan hasil observasi guru siklus I menunjukkan bahwa jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus I adalah 15,39, dengan rata-rata skor adalah 3,85. Dengan melihat hasil yang diperoleh guru maka guru dikatakan baik dalam melaksanakan pembelajaran siklus I. Jumlah nilai siswa siklus I adalah 1070, rata-rata kelas 66,88. Prosentase ketuntasan secara klasikal 37,50%.

Baca Juga:   Mendikbud Terbitkan SE tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19

Melihat hasil yang ada pada siklus I maka peneliti dan guru pengamat melakukan refleksi. Hasil yang diperoleh dari refleksi adalah guru belum menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa kurang mengerti tentang materi yang disampaikan dalam pembelajaran. Akibat dari pembelajaran yang tidak menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan maka siswa kurang aktif dalam pembalajaran. Hasil yang diperoleh siswa dalam pembelajaran siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Pada pertemuan siklus II guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dibagi dalam kelompok. Guru menjelaskan materi pembelajaran dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru memberikan soal kepada siswa. Siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru melalui metode pengamatan langsung. Siswa melaporkan hasil pekerjaannya didepan kelas. Guru menilai pekerjaan siswa. Guru bersama siswa merangkum materi pembelajaran. Guru memberikan tes siklus II.

Hasil observasi siswa menunjukkan bahwa semua siswa aktif dalam pembelajaran dengan prosentase 100%. Dan hasil observasi guru menunjukkan bahwa jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus II adalah 15,90, dengan rata-rata skor adalah 3,97. Dengan melihat hasil yang diperoleh guru maka guru dikatakan baik dalam melaksanakan pembelajaran siklus II.

Pembelajaran siklus II diakhiri dengan pemberian post test. Hasil post test menunjukkan bahwa semua siswa tuntas dalam pembelajaran dengan prosentase 100%. Jumlah nilai siklus II 1340 dengan rata-rata kelas 83,75.

Berdasarkan hasil observasi siswa, observasi guru serta hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dikatakan bahwa penggunaan metode pengamatan langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDK Larantuka I Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur tahun ajaran 2022/2023

SIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan maka disimpulkan bahwa penggunaan metode pengamatan langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDK Larantuka I.

SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh siklus I dan siklus II maka peneliti menyampaikan beberapa saran :

  1. Bagi Siswa

Memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga mampu mengalami langsung materi yang diajarkan.

  1. Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memperbaiki diri dalam pembelajaran secara terus-menerus.

  1. Bagi Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran di kelas VI Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA.

  1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam penerapan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan realita yang terjadi di masyarakat dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti yang lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.***

 

 

 

 

Berita Terkait