Home Pendidikan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII   SMPK ST. ANTONIUS NDONA pada Mata Pelajaran  PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Tentang GEREJA SEBAGAI TANDA DAN SARANA PENYELAMATAN MANUSIA Melalaui  PENGGUNAAN METODE CERITERA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII   SMPK ST. ANTONIUS NDONA pada Mata Pelajaran  PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Tentang GEREJA SEBAGAI TANDA DAN SARANA PENYELAMATAN MANUSIA Melalaui  PENGGUNAAN METODE CERITERA

by Igo Kleden
0 comment

NO.37/THN.XVI/APRIL/2023

MARIA BENEDIKTA HAYON,S.Ag

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan mempunyai tujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dilakukan secara sistematis, praktis dan berjenjang. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru memiliki peranan yang sangat besar demi tercapainya proses pembelajaran yang baik. Sehubungan dengan peranan ini, seorang guru dituntut harus mempunyai kompetensi yang memadai dalam hal mengajar di sekolah. Kurangnya kompetensi guru menyebabkan pelaksanaan mengajar menjadi kurang lancar yang berimplikasi pada siswa tidak senang pelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan prestasi dalam belajaranya menurun.

Anggapan tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik yang membosankan, dan tidak menarik membuat pembelajaran semakin hari semakin tidak digemari oleh siswa. Guru yang otoritas menggunakan kekuasaanya sebagai pemilik pengetahuan yang sulit tertandingi  dan susah untuk didiskusikan dengan siswa. Siswa merasa enggan berhadapan dengan guru yang demikian, sehingga siswa sangat takut dengan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berdampak pada sulitnya menerima pembelajaran sebagai suatu yang menyenangkan dan bertujuan. Masalah lain yang patut ditelaah adalah kurangnya pemahaman yang signifikan terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik sehingga berakibat pada kurang berminatnya siswa dalam menggeluti mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik karena dianggap tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil pengamatan awal dari guru ternyata masalah tersebut saling berkaitan satu sama lain. Motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah disebabkan karena perhatian siswa terhadap pembelajaran kurang efektif dan efisien sehingga pada saat diberikan kesempatan oleh guru untuk mengajukan pertanyaan hampir sebagian besar siswa tidak bertanya padahal materi pembelajaran yang dipelajarinya belum dimengerti. Masalah tersebut berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan pengalaman mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas  VIII SMPK St. Antonius Ndona tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia, hasil belajar yang diperoleh siswa belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Jumlah siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona adalah 29 siswa. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran ada 15 orang dengan rincian siswa yang memperoleh nilai 90 ada 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 85 ada 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 80 ada 5 orang dan siswa yang memperoleh nilai 75 ada 4 orang. Prosentase ketuntasan secara klasikal adalah 51,72%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran berjumlah 14 orang dengan rincian perolehan nilai ; siswa yang memperoleh nilai 70 ada 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 ada 6 orang dan siswa yang memperoleh nilai 50 ada 4 orang. Prosentase ketidaktuntasan secara klasikal adalah 48,28%.

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan dengan berbagai metode seperti metode ceramah, metode tanya-jawab, metode pemberian tugas, metode bermain peran, metode diskusi dan metode ceritera. Dari berbagai metode tersebut, metode ceritera memiliki keunggulan tersendiri, yaitu bahwa metode ceritera dapat memicu daya imajinasi yang pada gilirannya mendorong peserta didik menemukan sendiri jawabannya. Dengan keunggulan di atas, metode ini dipakai dalam banyak bidang dengan berbagai implikasinya.

Keunggulan metode ceritera nampak secara menonjol dalam pembelajaran nilai-nilai luhur yang dipesankan agama. Keberhasilan metode ceritera dapat ditemukan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Inti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik adalah bagaimana siswa dapat memperoleh nilai-nilai luhur yang dipesankan oleh agama.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia Melalui Penggunaan Metode Ceritera.”

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia melalui penggunaan metode ceritera?”

C. Cara Pemecahan Masalah

Dalam pemecahan masalah perlu dilakukan beberapa tahap untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari peneliti yang meliputi empat tahapan yaitu :

  1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan menjelaskan tentang apa, bagaimana, kapan, di mana, oleh siapa tindakan penelitian itu dilakukan.

  1. Tahap Pelaksanaan

Tahap penelitian: tindakan pelaksanaan untuk penerapan isi rancangan mengenai tindakan kelas. Dalam tahap ini peneliti berusaha melaksanakan apa yang sudah dirumuskan pada masalah tersebut

  1. Tahap Observasi

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data, menggali informasi-informasi yang relevan atau yang cocok. Informasi yang digunakan melalui wawancara untuk menggali, mencari atau mengumpul data. Seperti gagasan pendapat atau pikiran. Sedangkan analisis data, dokumenter seperti daftar  hadir, hasil karya siswa dan lain-lain dipakai untuk melengkapi data-data dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

  1. Tahap Refleksi
Baca Juga:   Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Vokasi Prioritaskan Kesehatan dan Keselamatan pada Pembukaan Tahun Akademik 2020/2021

Tahap ini peneliti akan melakukan berbagai kegiatan analisis data, evaluasi, dan informasi yang diperoleh selama melakukan penelitian.

D. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona dengan menggunakan metode ceritera pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang diharapkan memberi manfaat yang sebesar- besarnya bagi:

  1. Siswa

Siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona lebih termotivasi terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

  1. Guru

Memberikan umpan balik dan dasar memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

  1. Sekolah

Sekolah mendapat masukan  tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut. Kepala sekolah dapat menghimbau kepada guru kelas dalam kaitannya dengan pembelajaran pendidikan agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

  1. Peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian yang lebih baik dengan memperhatikan kekurangan yang ada pada penelitian ini.

METODE PENELITIAN

 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dianalisis secara deskriptif kualitatif yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun ajaran 2022/2023 tepatnya pada bulan Februari  2023.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian pada SMPK St. Antonius Ndona Desa Onelako Kecamatan Ndona   Kabupaten Ende.

D. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah  siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona yang berjumlah 29 orang siswa yang terdiri dari  28 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan dengan kemampuan yang berbeda.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahapan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

  • Melakukan konsultasi dengan pembimbing untuk merencanakan pembelajaran siklus I.
  • Guru menyiapkan rencana pembelajaran siklus I.
  • Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
  • Guru menyiapkan lembaran pengamatan dan soal evaluasi
  • Melakukan konsultasi dengan pembimbing tentang RPP siklus

b. Pelaksanaan

Berkonsultasi dengan pembimbing, guru peneliti melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  • Guru menjelaskan materi pembelajaran
  • Siswa mendengarkan penjelasan guru
  • Siswa dibagi dalam empat kelompok
  • Guru membagikan LKS
  • Siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam LKS
  • Guru menilai pekerjaan siswa
  • Guru memberikan tes siklus

c. Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam observasi adalah :

  • Guru peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa.
  • Pembimbing melakukan pengamatan kepada guru peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru peneliti menganalisis hasil evaluasi siswa.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

  • Setelah peneliti melihat hasil yang diperoleh dari pembimbing, pembimbing dan guru peneliti berdiskusi membahas kekurangan dan melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
  • Guru merancang perbaikan pembelajaran untuk meyempurnakan tindakan pada siklus dua.
  1. Siklus II

Pelaksanaan rencana tindakan kedua merujuk pada data siklus I dan sesuai dengan hasil refleksi dengan strategi sebagai berikut :

a. Perencanaan

Melihat kekurangan yang muncul pada siklus I dan menentukan solusinya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

  • Guru menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran.
  • Guru menyiapkan LKS.
  • Guru menyiapkan lembaran evaluasi.
  • Guru peneliti meminta bantuan kepada pembimbing untuk mengamati proses pembelajaran.

b. Pelaksanan

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus II adalah :

  • Guru menjelaskan materi pembelajaran
  • Siswa mendengarkan penjelasan guru.
  • Siswa dibagi dalam tujuh kelompok untuk berdiskusi
  • Guru memberikan soal kepada siswa.
  • Siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam kelompok diskusi.
  • Siswa mempresentasekan hasil pekerjaannya didepan kelas
  • Guru menilai pekerjaan siswa
  • Bersama siswa guru merangkum materi pembelajaran
  • Guru memberikan tes siklus II

c. Observasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam observasi adalah :

  • Guru pengamat melakukan pengamatan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru pengamat melakukan pengamatan kepada guru peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Guru peneliti menganalisis hasil evaluasi siswa.

d. Refleksi

Bersama pembimbing berdiskusi tentang hasil yang diperoleh pada siklus ke dua.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Tes

Adapun tes yang dilakukan oleh peneliti ada dua cara yaitu :

a. Pretes: diberikan pada siswa sebelum mendapat pelajaran dengan metode ceritera dan dilakukan dengan melibatkan siswa secara langsung.

b. Postes: diberikan kepada siswa setelah mendapat pembelajaran dengan metode ceritera dan dilakukan dengan melibatkan siswa secara langsung.

2. Observasi

Pelaksanaan observasi dibagi dalam dua bagian yaitu observasi guru dan observasi siswa.

Baca Juga:   Film-Film Dokumenter Netflix pada Program Belajar dari Rumah Bisa Ditonton di TVRI

G. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan penelitian tindakan ini untuk mengetahui penggunaan metode ceritera, dan seberapa jauh metode ceritera dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka peneliti memilih metode pengumpulan data sebagai berikut:

  1. Metode Tes

Dalam penelitian tindakan ini terdapat dua tahap yaitu:

Tahap I. Pretes dan Tahap ke II Postes

Pretes : digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode ceritera.

Postes : digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode ceritera.

  1. Metode Observasi

Metode observasi digunakan untuk memperoleh data  tentang aktivitas siswa dengan guru selama melakukan kegiatan penelitian tindakan, dengan menggunakan metode ceritera. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk meneliti, aktivitas yang dilakukan guru dan siswa selama kegiatan berlangsung. Kemudian setelah data terkumpul data dikategorikan menurut kategori yang ditetapkan.

H. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui hasil dari rata-rata kelas dan ketuntasan nilai secara klasikal dapat diketahui  dengan rumus dibawah ini.

Nilai rata-rata kelas diperoleh dari :

I. Indikator Keberhasilan

Data hasil tes belajar dianalisis dengan menggunakan acuan tingkat pemahaman atau penguasaan siswa. KKM mata pelajaran ekonomi adalah 75. Tingkat pemahaman siswa ditentukan dengan menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut:

  • 80 – 100         = Amat baik (A)
  • 70 – 79           = Baik (B)
  • 60 –   69           =  Cukup (C)
  • 50  – 59           = Kurang (C)

( Nurkancana dan  Sunartana, John Yunus,.2003)

Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila telah memiliki daya serap 75 % ke atas. Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila paling sedikit 85 % siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar.

PEMBAHASAN

Kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup’ dalam kegiatan pendahuluan guru mengajak siswa untuk membuka pelajaran dengan doa bersama (doa dipimpin oleh seorang siswa atau oleh Guru sendiri). Guru menyampaikan beberapa pertanyaan  yang berhubungan dengan materi yang lalu, Mis. Apa itu keselamatan? Jelaskan arti keselamatan menurut injil (Mat.14:30-31). Guru menyempurnakan jawaban siswa.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan inti adalah guru menyampaikan meteri pelajaran hari ini : Gereja sebagai Tanda dan Sarana Keselamatan  Manusia. Kemudian guru  menyampaikan tujuan pelajaran sbb: Menjelaskan berbagai simbol dalam berkomunikasi. Menjelaskan bahwa Gereja sebagai sarana keselamatan. Menjelaskan sakramen sebagai  sarana komunikasi dengan Tuhan untuk mendapatkan  keselamatan. Siswa diminta untuk mengamati gambar : (simbol-simbol yang biasa di gunakan dalam hidup manusia). Kemudian siswa diminta untuk memberikan contoh-contoh simbol/lambang  dalam kehidupan yang memiliki makna tertentu. Siswa membaca cerita.

Setelah  mengamati gambar, sharing  siswa diminta untuk coba merumuskan beberapa pertanyaan  yang berhubungan dengan  apa yang mereka lihat dan sharingkan tadi. Pertanyaan yang diharapkan muncul misalnya apa  makna dari simbol-simbol itu .Mis. bunga,piala, Api, salib. Simbol-simbol apa saja yang biasanya dipakai dalam berkomunikasi dengan orang lain. Apa pesan cerita diatas bagi kita? (bila siswa menemukan kesulitan dalam membuat pertanyaan guru dapat membantu untuk memunculkan pertanyaan). Siswa diminta untuk membaca dokumen Gereja. Siswa diminta  diskusikan pertanyaan berikut : Kalimat mana yang menunjukan Gereja sebagai  Tanda dan sarana keselamatan ? Berdasarkan dua artikel tadi, apa tugas Gereja bagi umat manusia? Bagaimana cara Gereja menyalurkan berkat keselamatan kepada umatnya? Peserta didik membagi pemaham mereka tentang Gereja sebagai  Tanda dan sarana penyelamatan dalam hidup manusia. Wakil kelompok melaporkan hasil diskusi didepan kelas.

Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan penutup adalah peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas anugerah Allah akan Gereja Sabagai Tanda dan Sarana Keselamatan dalam kehidupan manusia. Kemudian guru memberikan rangkuman.

Dalam pembelajaran siklus I jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 15 orang dengan prosentase keaktifan sebesar 51,72%, siswa yang kurang aktif ada 14 orang dengan prosentase sebesar 48,28%.

Sedangkan hasil observasi guru siklus I menunjukkan jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus I adalah 15,39, dengan rata-rata skor adalah 3,85. Dengan melihat hasil yang diperoleh guru maka guru dikatakan baik dalam melaksanakan pembelajaran siklus I. Jumlah nilai siswa siklus I adalah 2105, rata-rata kelas 72,58. Prosentase ketuntasan secara klasikal 51,72%.

Melihat hasil yang ada pada siklus I maka peneliti dan guru pengamat melakukan refleksi. Hasil yang diperoleh dari refleksi adalah guru belum meggunakan metode sesuai dengan materi yang diajarkan. Akibat dari pembelajaran yang tidak menggunakan metode yang sesuai dengan materi  pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan dan perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Kegiatan pembelajaran siklus II, terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup’ dalam kegiatan pendahuluan guru mengajak siswa untuk membuka pelajaran dengan doa bersama (doa dipimpin oleh seorang siswa atau oleh Guru sendiri). Guru menyampaikan beberapa pertanyaan  yang berhubungan dengan materi yang lalu, Mis. Apa itu keselamatan ? Jelaskan  arti keselamatan  menurut  injil Mat. 14 : 30-31. Guru menyempurnakan jawaban siswa.

Baca Juga:   Indonesia Lanjutkan Komitmen Implementasi ASEAN MRA-TP

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan inti adalah guru menyampaikan meteri pelajaran hari ini : Gereja sebagai Tanda dan Sarana Keselamatan  Manusia. Kemudian guru  menyampaikan tujuan pelajaran sbb: Menjelaskan berbagai simbol dalam berkomunikasi. Menjelaskan bahwa Gereja sebagai sarana keselamatan. Menjelaskan sakramen sebagai  sarana komunikasi dengan Tuhan untuk mendapatkan  keselamatan. Siswa diminta untuk mengamati gambar : ( simbol-simbol yang biasa di gunakan dalam hidup manusia). Kemudian siswa diminta untuk memberikan contoh-contoh simbol/lambang  dalam kehidupan yang memiliki makna tertentu. Siswa membaca cerita.

Setelah  mengamati gambar, sharing  siswa diminta untuk coba merumuskan beberapa pertanyaan  yang berhubungan dengan  apa yang mereka lihat dan sharingkan tadi. Pertanyaan yang diharapkan muncul misalnya apa  makna dari simbol-simbol itu .Mis. bunga,piala, Api, salib. Simbol-simbol apa saja yang biasanya dipakai dalam berkomunikasi dengan orang lain. Apa pesan cerita diatas bagi kita ? (bila siswa menemukan kesulitan dalam membuat pertanyaan guru  dapat membantu untuk memunculkan pertanyaan). Siswa diminta untuk membaca dokumen Gereja. Siswa diminta  diskusikan pertanyaan berikut : Kalimat mana yang menunjukan Gereja sebagai  Tanda dan sarana keselamatan ? Berdasarkan dua artikel tadi, apa tugas Gereja bagi umat manusia? Bagaimana cara Gereja menyalurkan berkat keselamatan kepada umatnya? Peserta didik membagi pemaham mereka tentang Gereja sebagai  Tanda dan sarana penyelamatan dalam hidup manusia. Wakil kelompok melaporkan hasil diskusi didepan kelas.

Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan penutup adalah peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas anugerah Allah akan Gereja sabagai Tanda dan sarana Keselamatan dalam kehidupan manusia. Kemudian guru memberikan rangkuman.

Hasil observasi siswa menunjukkan bahwa semua siswa aktif dalam pembelajaran dengan prosentase 100%. Dan hasil observasi guru menunjukkan bahwa jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus II adalah 15,90, dengan rata-rata skor adalah 3,97. Dengan melihat hasil yang diperoleh guru maka guru dikatakan baik dalam melaksanakan pembelajaran siklus II.

Pembelajaran siklus II diakhiri dengan pemberian post tes. Hasil post menunjukkan bahwa semua siswa tuntas dalam pembelajaran dengan jumlah siswa ada 29 orang. Prosentase ketuntasan sebesar 100%. Jumlah nilai siklus II adalah 2380 dengan rata-rata kelas 82,06.

 Berdasarkan hasil observasi siswa, observasi guru serta hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus I dan siklus II  dikatakan bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPK St. Antonius Ndona Desa Onelako Kecamatan Ndona Kabupaten Ende tahun ajaran 2022/2023.

SIMPULAN

Hasil observasi dan hasil tes yang diperoleh siklus I yaitu jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 15 orang dengan prosentase keaktifan sebesar 51,72%, siswa yang kurang aktif ada 14 orang dengan prosentase sebesar 48,28%. Sedangkan hasil observasi guru siklus I menunjukkan jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus I adalah 15,39, dengan rata-rata skor adalah 3,85. Jumlah nilai siswa siklus I adalah 2105, rata-rata kelas 72,58. Prosentase ketuntasan secara klasikal 51,72%.

Sedangkan hasil pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa semua siswa aktif dalam pembelajaran dengan prosentase 100%.  Dan hasil observasi guru menunjukkan bahwa jumlah nilai yang diperoleh dalam observasi guru siklus II adalah 15,90, dengan rata-rata skor adalah 3,97. Hasil post menunjukkan bahwa semua siswa tuntas dalam pembelajaran dengan jumlah siswa ada 29 orang dengan prosentase 100%. Jumlah nilai siklus II adalah 2380 dengan rata-rata kelas 82,06.

Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan maka disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP St. Antonius Ndona mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh siklus I dan siklus II maka peneliti menyampaikan beberapa saran bagi :

  1. Siswa

Siswa kelas VIII lebih termotivasi terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia.

  1. Guru

Memberikan umpan balik dan dasar memperbaiki proses pembelajaran dan guru dapat menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia di kelas VIII SMP.

  1. Sekolah

Kepala sekolah dapat menghimbau kepada guru kelas dalam kaitannya dengan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik tentang  Gereja Sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

  1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian yang lebih baik dengan memperhatikan kelemahan yang ada pada penelitian ini.***

 

Berita Terkait