DENPASAR, PARADISO INDONESIA – Bali Blood Donor Cummunity (BBDC) bersama BRI Regional Office Denpasar melaksanakan kegiatan donor darah pada Sabtu (28/10) di Arshika Bali Sunset Road. Kegiatan donor darah yang dilaksanakan dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini bertajuk “Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Sehat dengan Semangat Sumpah Pemuda”.
Sekitar 163 orang yang mendaftar untuk melakukan donor darah namun yang berhasil melakukan donor setelah melakukan cek kesehatan sebanyak 123 orang, sementara 40 orang gagal karena kondisi kesehatan baik tensi, Hb-nya tinggi atau rendah.
Ketua BBDC Ngurah Agung Mulyahartha mengatakan, BBDC beranggotakan 150 orang yang aktif melakukan donor whole blood dan donor apheresis.
“Kami sesama anggota ada ikatan dalam suka maupun duka. Komunitas ini juga sekaligus merupakan bentuk tali kasih apabila ada salah satu anggota yang sakit atau meninggal,” ujarnya.
Dengan tema setetes darah menyambung nyawa kami melakukan kegiatan donor dengan sukarela tanpa berharap imbalan. “Namun kami sangat menghargai niat baik para dermawan yang memberikan bingkisan sebagai ucapan tanda terima kasih kepada pendonor,” ujar Mulyahartha yang sudah mendapatkan Satya Lancana Sosial dari Presiden Jokowi pada tahun 2017 itu.
Sementara Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten mengapresiasi kegiatan kemanusiaan yang dilakukan BBDC. Kegiatan ini pun sejalan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari BRI di bidang sosial. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, kegiatan donor darah ini diharapkan dapat memantik semangat kemanusiaan untuk dapat saling tolong – menolong.
“Kegiatan ini selaras dengan tujuan Perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan hidup yang sehat dan berkelanjutan bagi semua pihak dengan semangat BRI melayani nasabah,” ujarnya.
Ketua PDDI Bali Ketut Pringgantara pun turut mengapresiasi kegiatan donor darah bersama Bank BRI. PDDI, BBDC telah membangun pondasi donor darah dan merekrut pendonor pemula sehinggga tanggung jawab berupa moralitas yang kuat utamanya kepada pendonor untuk terus menghidupkan lentera donor darah.
“Ia berharap seluruh pendonor dapat menghidupkan terus lentera donor darah sekaligus menjadikan donor darah sebagai budaya bangsa,” imbuhnya.***