BALI|PARADISO.CO.ID – Poltekpar Bali sukses menyelenggarakan WORKSHOP DESIGN OF THINKING STPreneur” yang juga merupakan bagian dari tahap penjaringan calon tenant Batch VI STPreneur. Workshop ini diselenggarakan pada Jumat (20/8) di Gedung Widyatula dan secara resmi dibuka oleh Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes.
Workshop yang dilakukan secara tatap muka dan daring ini diikuti sebanyak 191 peserta dengan menghadirkan narasumber Michael Tampi selaku Private Investor AFC Indonesia, Co-Founder Parentalk serta Dr. Dina Dellyana, Direktur Inkubator Bisnis The Greater Hub & Dosen SBM ITB.
Kepala Unit Kewirausahaan & Bimbingan Karier Poltekpar Bali, yang juga Ketua Panitia Workshop, I Putu Esa Widaharthana, SE., M.Sc. menjelaskan “WORKSHOP DESIGN OF THINKING STPreneur” memiliki tujuan mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif, memperkenalkan konsep inovasi berbasis sudut pandang pelanggan kepada para mahasiswa atau peserta, mengajak mahasiswa untuk menemukenali dan menggali insight dari pelanggan, melatih mahasiswa kolaborasi dalam dinamika kelompok serta sebagai tahap penjaringan awal calon tenant Batch VI STpreneur.

Dr. Dina Dellyana, Direktur Inkubator Bisnis The Greater Hub & Dosen SBM ITB (kiri) menjadi salah satu narasumber bersama Kepala Unit Kewirausahaan & Bimbingan Karier Poltekpar Bali, yang juga Ketua Panitia Workshop, I Putu Esa Widaharthana, SE., M.Sc. FOTO – IST.
Secara umum kata Esa, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu agar 60% Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata harus mampu menciptakan lapangan kerja dan bukan mendidik mahasiswanya untuk mencari kerja.
“Apalagi di tengah pandemi Covid-19, kami memandang perlu adanya inovasi, adaptasi dan kolaborasi dari segenap pemangku kepentingan untuk bisa bahu – membahu, gotong royong dalam menjaga roda gerak ekonomi bangsa,” pesan Menpar Sandiaga Uno.
Kegiatan workshop ini berlangsung selama sehari dengan paparan materi dari narasumber seperti Founding Team, Founder Agreement, Value Proposition Canvas dan Business Model Canvas. Jumlah peserta yang hadir 191 peserta, jumlah ini naik dari kegiatan workshop sebelumnya di awal februari yang pada saat itu berjumlah hanya 77 mahasiswa.
Workshop ini juga dilakukan secara hybrid, sebagian peserta mengikuti secara virtual dan sebagian datang secara fisik dengan menunjukkan kartu vaksinasi sebagai prasyarat hadir dan tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Lebih lanjut Esa juga menjelaskan peserta workshop ini juga merupakan calon tenant Batch 6 yang pada akhir acara ini akan lakukan seleksi sebelum mengikuti kegiatan bootcamp pada bulan September 2021 nanti.
Sementara itu Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes. dalam sambutannya mengatakan bahwa workshop ini merupakan bagian penting dalam proses pembinaan mahasiswa di kampus agar kelak bisa menjadi wirausahawan yang sukses. Karena itu Puja berharap agar kesempatan ini dimanfaatkan dengan sungguh – sungguh untuk menempah diri, menemukan minat hingga mampu mendesign produk yang benar – benar dibutuhkan masyarakat atau klien.
Sementara salah seorang narasumber Dr. Dina Dellyana yang ditemui di sela – sela acara workshop ini mengungkapkan bahwa acara ini bagus banget untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan. Dina juga memuji Poltekpar Bali yang terus konsisten menyelenggarakan acara ini.
“Dibandingkan dengan Poltekpar lain, Poltekpar Bali paling konsisten, hampir setiap tahun menyelenggarakan acara ini dan pesertanya terus meningkat. Bahkan diakhir acara selalu ada kejutan dengan munculnya enterpreneur muda baru yang berbakat,” kata Dina Dellyana yang juga sudah berulangkali menjadi narasumber kegiatan di Poltekpar Bali.
“Kehadiran kita di wokshop ini mau membantu menajamkan ide – ide kreatif yang dimiliki. Baiknya adalah bahwa para peserta yang hadir ini sudah punya kemauan yang kuat untuk menjadi wirausahawan. Kita berharap dengan ide – ide kreatif yang dimiliki serta upaya menajamkan ide – ide tersebut serta memberikan tools bisnisnya maka para peserta ini diharapkan dapat menemukan atau membuat produk yang bagus dan dibutuhkan oleh klien atau masyarakat. Dengan memahami produk dan kebutuhan klien saya percaya mereka akan sukses ke depannya,” tegas Dina Dellyana..***
Editor – Igo Kleden