Mandalika, NTB (Paradiso) – Persiapan penyelenggaraan MotoGP pada tahun 2021 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, terus digenjot, bahkan ditengah masa pandemi seperti saat ini proyek pengaspalan lintasan terus dilakukan. Diharapkan dengan diselenggarakan kegiatan balap motoGP tersebut dapat mengangkat Nusa Tenggara Barat dan khususnya Kawasan Mandalika sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Taufik Nurhidayat, Kepala Subdirektorat Pemasaran Pariwisata Regional 1 Area 1 Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif menjelaskan bahwa diharapkan situasi membaik dan 6 bulan sebelum penyelenggaraan sudah dijual paket-paket wisata yang dibundling dengan tiket menonton MotoGP dan hotel.
“Memang skenario terburuknya MotoGP 2021 akan diselenggarakan secara virtual atau tanpa penonton, namun hal itu masih dalam pembahasan dan berharap dengan adanya vaksin masuk, akan membuat keadaan Kembali normal”, ujar Taufik saat acara diskusi Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertajuk, “Mandalika MotoGP Update” di Restoran Rumah Langko, Kota Mataram, NTB, Senin (7/12/2020).

Taufik, Lalu Faozal dan Johan
Bisa jadi penyelenggaraannya ditonton secara virtual jika situasi belum Kembali normal. Jika situasi wabah sudah mereda, dipastikan sirkuit Mandalika akan dipenuhi penonton. Sirkuit ini dapat menampung hingga 150 ribu penonton dan di Kawasan sekitarnya sudah dan akan dibangun berbagai hotel dan resort berskala internasional dengan 10.000 kamar.
Kegiatan diskusi ini merupakan bagian dari kegiatan Famtrip Forwaparekraf ke Lombok, yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2020.
Hadir juga sebagai pembicara, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Mohamad Faozal. “Kami di NTB mengharapkan penyelenggaraan MotoGP menjadi moment kebangkitan pariwisata NTB yang selama ini terpuruk akibat berbagai bencana. Mulai dari gempa bumi, tahun lalu dan kini wabah Corona, “ katanya.
Ia berharap keadaan kembali normal sehingga MotoGP dapat mendatangkan wisatawan penggemar MotoGP, mulai dari Australia, negara-negara Asia seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, pengelenggara dan pembalap dari Eropa hingga pasar Indonesia ke NTB.“ kami telah melakukan studi banding ke Malaysia dan Thailand. Rata-rata turis yang datang lama length of stay-nya sebanyak 6 hari,”ujarnya.
Faozal juga menjelaskan bahwa Sirkuit Mandalika memiliki keunikan daripada sirkuit di negara lain. “lintasan balap kami hanya 50 meter dari bibir pantai dan padock akan dibangun secara semi permanen dan penonton akan ditempatkan di bukit-bukit sekitar sirkuit.”
“Pembangunan sirkuit Mandalika sudah menjadi pekerjaan ITDC (Indonesia Tourism Development Center), kini saatnya kita mengemasnya menjadi sebuah event sport tourism yang menarik,” ujarnya semangat.
Mandalika Racing Team
Euforia penyelenggaraan MotoGP juga menjadi pemicu munculnya tim balap dalam negeri dengan nama Mandalika Racing Team.
Mandalika RacingTeam berusaha membantu pemerintah tidak hanya dalam mensukseskan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, tetapi juga menyiapkan calon-calon pembalap handal bisa bersaing Dengan pembalap asing.

Kemalsyah (kanan)
Kemalsyah Nasution, team director menjelaskan, bahwa penggunaan nama Mandalika sebagai upaya membantu pemerintah mempromosikan Mandalika sebagai sirkuit internasional dan pembangunan sirkuit Mandalika.
“Dalam membantu membentuk tim balap, diperlukan tim manajemen yang kuat, mekanik yang trampil dan tim pembalap mumpuni, dan pembentukan tim balap itu memerlukan waktu yang Panjang,” ungkap Kemal.
Kemasyah Nasution menjelaskan, bahwa untuk mendukung program pemerintah dalam mendongkrak pariwisata, Mandalika Racing Team akan turun dalam ajang MotoGP 2021 di class Moto2 dengan menggunakan nama Pertamina Mandalika SAG Team. Pertamina Mandalika SAG Team akan menggunakan pebalap asal Swiss yaitu Thomas Luthi dan Pebalap asal Indonesia yang namanya masih belum diumumkan. (*)